Mukomuko (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan meskipun harga jual tandan buah segar kelapa sawit di pabrik di daerah ini bertahan tinggi, namun produksi tandan buah segar kelapa sawit milik petani mengalami penurunan drastis.
Produksi buah sawit petani anjlok
"Harga sawit tinggi karena diduga pengaruh salah satu produksi sawit turun, tapi harga minyak mentah kelapa sawit atau CPO di pasar Belawan, Sumut dan Dumai, Riau naik, ini juga menjadi patokan," kata Sub Koodinator Kemitraan dan Perizinan Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Sudianto, di Mukomuko, Sabtu (4/3).
Ia mengatakan instansinya berpedoman pada harga jual CPO di Belawan dan Dumai, kalau di sana naik, maka harga jual CPO juga mengalami kenaikan.
Selain itu, katanya, salah satu faktor harga jual TBS kelapa sawit di daerah ini naik karena produksi buah sawit turun sejak dua bulan terakhir karena musim `trek` atau sedikit berbuah.
"Musim 'trek' panjang sejak dua bulan, kini puncak trek," ujarnya.
Berdasarkan laporan dari petani, katanya, biasanya produksi sawit satu hingga 1,5 ton per hektare, kini petani hanya dapat 300 kilogram per hektare dan ada juga yang dapat 700 Kg per hektare, atau tergantung umur sawit.