Bandarlampung (ANTARA) - Akademisi Universitas Muhammadiyah Lampung (UML) Nur Islam mengatakan bahwa Hari Pers Nasional 2023 menjadi momen untuk kembali ke hakikat pers, yakni terwujudnya informasi bagi publik yang jernih, idealis dan pers Indonesia sehat.
Dengan demikian, perlu diperkuat eksistensi pers dengan berbagai tantangan pada era digitalisasi, katanya di Bandarlampung, Jumat,
Menurut dia, peringatan Hari Pers nasional (HPN) tahun 2023 tentu akan mendorong terwujudnya sinergitas dengan pemerintah, BUMN dan swasta untuk keterbukaan informasi.
“Pers menjadi tempat sarana penyalur informasi. Dimana dengan pers, masyarakat bisa mendapatkan informasi dari hasil karya-karyanya seperti tulisan, berita televisi dan radio,”katanya.
Nur yang juga Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UML tersebut menjelaskan saat ini pers lebih mudah dengan perkembangan zaman, dimana pers bisa dengan mudah mencari berita dan menemui para nara sumber berita.
“Pers harus bisa bersaing di dunia digital saat ini. Contohnya saat ini para insan pers bisa menulis berita dimana saja dan kapan saja, semua sudah bisa dilakukan di ponsel. Sedangkan sebelumnya harus kembali ke kantor, menulis berita dan naskah, karena menulis berita harus menggunakan mesin ketik," katanya.
“Pers harus diajak menjadi mitra dan teman. Jangan sampai kedekatan dengan mitra ini membuat pers tidak bisa mengkritik. Karena mengkritik ini hal lumrah di dunia jurnalistik, itu semua untuk perubahan,”katanya.