Bandarlampung (ANTARA) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Lampung mengaku optimis sektor perhotelan di provinsi ini akan bergeliat kembali di tahun 2023.
"Tentu kami optimis tingkat hunian kamar hotel di 2023 meningkat dan semakin bergeliat. Maka kami akan dorong terus ke arah yang positif terlebih PPKM telah dicabut," kata Sekretaris BPD PHRI Lampung Friandi Indrawan, di Bandarlampung, Kamis.
Dia memprediksikan, di tahun 2023 tingkat hunian kamar hotel di Lampung bisa mencapai 73 persen hingga 74 persen pada penutup tahun (year end) dibandingkan pada tahun 2022 yang mencapai 70 persen.
"Tahun 2022 penutup tahun okupansi kamar hotel capai 70 persen. Ada kenaikan sekitar 5 persen hingga year end jika dibandingkan lagi dengan tahun 2021, ini dapat dikatakan sudah mencapai margin yang cukup besar. Artinya bahwa bisnis hotel tersebut sehat," katanya lagi.
Sehingga, pihaknya pun berharap bisnis perhotelan di Lampung akan semakin meningkat, terlebih pada awal tahun ini status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah dicabut oleh pemerintah pusat.
"Kami harap dengan pencabutan status PPKM mampu mendongkrak kunjungan para wisatawan datang ke Lampung, yang tentu hal tersebut pula akan berdampak pada hunian kamar hotel," kata dia lagi.
Namun begitu, PHRI juga berharap pemerintah daerah dapat memberikan akses yang mudah dan nyaman bagi pengunjung atau para wisatawan yang datang ke Provinsi Lampung.
"Terkait infrastruktur termasuk bandara internasional, kami harapkan dapat berfungsi sebagaimana harusnya, artinya akan ada penerbangan langsung dari luar negeri masuk ke Lampung yang tentu akan berpotensi meningkatkan kunjungan para wisatawan," kata dia pula.
Baca juga: Tingkat hunian di Lampung naik
Baca juga: Tingkat hunian kamar hotel di Lampung turun pada Juli 2022
PHRI Lampung optimis sektor perhotelan bergeliat di 2023
Tahun 2023 tingkat hunian kamar hotel di Lampung bisa mencapai 73 persen hingga 74 persen pada penutup tahun.