Lampung aktifkan kembali posko COVID-19

id posko covid lampung,omicron xbb,penanggulangan covid

Lampung aktifkan kembali posko COVID-19

Arsip Foto. Petugas melakukan prosedur pemeriksaan untuk mendeteksi penularan COVID-19. (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Lampung mengaktifkan kembali posko penanganan COVID-19 hingga di tingkat desa dalam upaya mencegah dan menanggulangi penularan virus corona penyebab COVID-19 sub-varian Omicron XBB.

"Mengenai adanya varian XBB ini memang perlu dilakukan tindakan antisipasi dengan cepat, sebab kondisi saat ini semua tengah pulih perlahan," kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Provinsi Lampung Qodratul Ikhwan di Bandar Lampung, Senin.

"Menghidupkan kembali Posko COVID-19 itu memang tetap kita imbau, untuk posko yang ada di provinsi masih tetap ada. Sedangkan untuk di kabupaten dan kota akan dikoordinasikan kembali untuk diaktifkan," katanya.

Dia mengatakan bahwa pengaktifan kembali posko ditujukan untuk mendukung pemantauan kasus penularan COVID-19 dalam masyarakat.

Selain mengaktifkan kembali posko-posko penanganan COVID-19, Pemerintah Provinsi Lampung melanjutkan upaya untuk mempercepat penuntasan vaksinasi COVID-19.

"Saat ini di Lampung sudah sekitar 80 persen untuk (cakupan) vaksinasi," kata Qodratul.

Ia mengatakan, pelaksanaan vaksinasi hingga dosis ketiga digiatkan untuk meningkatkan ketahanan tubuh warga dalam menghadapi serangan virus corona penyebab COVID-19 beserta varian-variannya.

"Kalau sudah vaksin itu, kalaupun terkena seperti tim kami hanya dua sampai tiga hari menjalani isolasi dan kembali pulih, sebab tingkat kekebalan sudah terbentuk. Namun, diharapkan untuk tetap waspada akan persebaran varian ini," katanya.

Dalam sepekan terakhir, kasus COVID-19 di Provinsi Lampung bertambah 95 dan angka kasus hariannya berkisar delapan sampai 16 kasus.  

Sementara itu, cakupan vaksinasi dosis pertama, kedua, dan ketiga di wilayah Provinsi Lampung tercatat berturut-turut 81,63 persen; 65,00 persen; dan 19,82 persen dari total 7.558.816 warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19.