Deklarasi capres dalam suasana berduka, mengurangi rasa empati

id deklarasi capres,nasdem,empati,tragedi kanjuruhan,Antara Lampung

Deklarasi capres dalam suasana berduka,  mengurangi rasa empati

Tangkapan layar - Pengamat politik sekaligus Dekan FISIB Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam. (ANTARA/HO-@surokim_as)

Surabaya (ANTARA) - Deklarasi bakal calon presiden yang dilakukan Partai Nasdem mengurangi rasa empati karena digelar dalam suasana berkabung setelah tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih seratus orang, kata pengamat politik sekaligus peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam.

"Hari-hari ini kita masih dalam suasana berkabung atas kejadian di Kanjuruhan. Saya berpandangan bahwa semua pihak harus bisa merasakan dan menguatkan energi bersama untuk belajar mengambil hikmah atas peristiwa ini," kata Surokim di Surabaya, Senin.

Tragedi itu berawal dari pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jatim pada Sabtu (1/10) malam. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dari tribun dan masuk ke area lapangan.

Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk mengendalikan suporter, namun justru membuat ribuan suporter berlarian menuju keluar hingga terjadi desak-desakan. Data terakhir, korban meninggal sebanyak 125 orang.

"Saya berharap perasaan demikian juga muncul dari semua pihak kendati semua tahu olahraga memang harus dipisahkan dari politik," kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) ini.

Hal itu menanggapi adanya kegiatan Partai Nasdem yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden 2024 di Ballroom lantai 4 NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Senin ini.

Menurut Surokim, setidaknya semua pihak memiliki kepekaan dan dunia politik harus juga mengajarkan empati dan simpati atas apa yang sedang terjadi di masyarakat.

"Mari jadi kan kegiatan-kegiatan partai sebagai wahana untuk bisa memupuk keteladanan, menguatkan solidaritas, dan melahirkan energi positif publik melalui ikhtiar politik empati agar bisa terus bersama merasakan ujian atas kedukaan ini," ujar dia.

Kegiatan yang dimaksud bisa melalui doa bersama, shalat ghaib, donasi dan juga penguatan semangat. Salah satu parpol yang melakukan kegiatan adalah Partai Golkar Kota Surabaya dengan menggalang bantuan kemanusiaan untuk para korban tragedi Kanjuruhan, Malang.

"Saya pikir seperti itu positif dan harus disertai dengan ketulusan serta dengan semangat menghindari semangat politisasi olahraga. Saya termasuk yang ingin melihat parpol-parpol menjadi lebih peka terhadap apa yang dirasakan masyarakat, termasuk dukungan penguatan kepada publik yang sedang dalam kondisi berduka dan sedih," katanya.

Ketua Umum DPP Nasdem

Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo menghargai keputusan NasDem yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres pada Pilpres 2024.

 
"(Jokowi mengatakan), 'baik, bagus, saya menghargai itu'. Saya pikir ini lebih dari cukup," kata Surya Paloh usai mengumumkan nama Anies Baswedan sebagai capres di NasDem Tower, Jakarta, Senin.
 
Dia mengaku komunikasinya dengan Jokowi selama ini berjalan intens. Surya Paloh terakhir bertemu dengan Jokowi sekitar 10 hari lalu.

"Saya ingin menegaskan kembali komunikasi dengan Pak Jokowi berjalan secara intens, pertemuan saya terakhir mungkin baru lebih 10 hari yang lalu," ujarnya.
 
Surya Paloh berencana untuk bertemu lagi dengan Jokowi dalam waktu dekat ini.
 
"Kebetulan saya dalam keadaan kondisi kurang prima, kurang sehat. Jadi memang baru selesai dari hospital dua hari yang lalu, sudah seminggu. Jadi memang dalam waktu singkat saya akan bertemu kembali karena memang komunikasi yang terjalin selama hampir 7 tahun, lebih 8 tahun setengah ini berjalan intens hampir rutin pertemuan saya," paparnya.
 
NasDem ingin menegaskan bahwa akan tetap mendukung Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin sampai akhir masa pemerintahannya.