Piala Presiden bulutangkis berhadiah lebih dari Rp1 miliar
Kuotanya adalah, jika Pengprov punya lebih dari 6.000 atlet yang terdaftar secara resmi maka boleh mengirimkan lima orang di masing-masing nomor. Kalau di bawah 5.000 hanya boleh maksimal dua orang, dan kalau atletnya di bawah seribu orang maka hanya
Jakarta (ANTARA) - Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menyebutkan kejuaraan Piala Presiden 2022 yang digelar untuk pertama kalinya pada cabang olahraga bulutangkis akan menyediakan hadiah uang mencapai Rp1,55 miliar.
Menurut Wakil Ketua Pelaksana Piala Presiden 2022, Edi Sukarno, nominal hadiah itu akan dibagi menjadi dua, yaitu masing-masing sebesar Rp500 juta bagi Pengurus Provinsi (Pengprov) dan Rp555 juta sisanya akan dibagi kepada atlet-atlet yang menjadi juara.
"Rinciannya adalah bagi Pengprov yang menjadi juara umum akan mendapat dana pembinaan Rp250 juta, peringkat kedua Rp150 juta, dan ketiga dapat Rp100 juta," kata Edi menjelaskan saat ditemui ANTARA di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Senin.
Gelar juara umum akan diberikan kepada Pengprov dengan jumlah juara terbanyak yang berhasil diraih oleh atlet-atletnya. Sementara bagi atlet pun akan mendapat besaran hadiah tersendiri.
Sehubungan dengan teknis pendaftaran peserta, Edi menjelaskan bahwa jumlah atlet yang bisa diikutkan oleh setiap Pengprov tergantung dari jumlah total pemain binaan di provinsi masing-masing.
"Kuotanya adalah, jika Pengprov punya lebih dari 6.000 atlet yang terdaftar secara resmi maka boleh mengirimkan lima orang di masing-masing nomor. Kalau di bawah 5.000 hanya boleh maksimal dua orang, dan kalau atletnya di bawah seribu orang maka hanya bisa mendaftarkan satu orang per nomor," papar Edi.
Hingga hari terakhir pendaftaran pada 19 Juli, sudah ada sebanyak 620 atlet yang datang dari 30 provinsi di Indonesia dan hanya ada empat wilayah yang absen dalam kejuaraan ini, yaitu Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat.
Seluruh peserta akan berlaga pada 11 nomor yang terbagi ke dalam tiga kategori utama yaitu kelompok anak-anak U-13, kelompok pemula U-15, dan kelompok remaja U-17.
Secara rinci disebutkan, kategori U-13 akan mempertandingkan nomor tunggal putra dan tunggal putri, U-15 tunggal putra/putri dan ganda putra/putri. Terakhir ialah U-17 yang memainkan lima nomor yaitu tunggal putra/putri, ganda putra/putri ditambah ganda campuran.
Oleh karenanya, jika satu Pengprov memiliki pemain binaan dengan jumlah lebih dari 6.000 orang, maka mereka bisa mengisi kuota maksimal sebanyak 55 atlet di ajang Piala Presiden 2022.
"Kalau Pengprov dengan jumlah pemain terbanyak ada DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan banyak lagi. Jumlah pemain binaan ini tidak hanya yang usianya anak-anak atau muda, tapi dihitung sampai yang senior sekalipun. Hanya memang kejuaraan ini dikhususkan untuk pemain usia anak hingga remaja," ujar Edi menegaskan.
Menurut Wakil Ketua Pelaksana Piala Presiden 2022, Edi Sukarno, nominal hadiah itu akan dibagi menjadi dua, yaitu masing-masing sebesar Rp500 juta bagi Pengurus Provinsi (Pengprov) dan Rp555 juta sisanya akan dibagi kepada atlet-atlet yang menjadi juara.
"Rinciannya adalah bagi Pengprov yang menjadi juara umum akan mendapat dana pembinaan Rp250 juta, peringkat kedua Rp150 juta, dan ketiga dapat Rp100 juta," kata Edi menjelaskan saat ditemui ANTARA di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Senin.
Gelar juara umum akan diberikan kepada Pengprov dengan jumlah juara terbanyak yang berhasil diraih oleh atlet-atletnya. Sementara bagi atlet pun akan mendapat besaran hadiah tersendiri.
Sehubungan dengan teknis pendaftaran peserta, Edi menjelaskan bahwa jumlah atlet yang bisa diikutkan oleh setiap Pengprov tergantung dari jumlah total pemain binaan di provinsi masing-masing.
"Kuotanya adalah, jika Pengprov punya lebih dari 6.000 atlet yang terdaftar secara resmi maka boleh mengirimkan lima orang di masing-masing nomor. Kalau di bawah 5.000 hanya boleh maksimal dua orang, dan kalau atletnya di bawah seribu orang maka hanya bisa mendaftarkan satu orang per nomor," papar Edi.
Hingga hari terakhir pendaftaran pada 19 Juli, sudah ada sebanyak 620 atlet yang datang dari 30 provinsi di Indonesia dan hanya ada empat wilayah yang absen dalam kejuaraan ini, yaitu Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat.
Seluruh peserta akan berlaga pada 11 nomor yang terbagi ke dalam tiga kategori utama yaitu kelompok anak-anak U-13, kelompok pemula U-15, dan kelompok remaja U-17.
Secara rinci disebutkan, kategori U-13 akan mempertandingkan nomor tunggal putra dan tunggal putri, U-15 tunggal putra/putri dan ganda putra/putri. Terakhir ialah U-17 yang memainkan lima nomor yaitu tunggal putra/putri, ganda putra/putri ditambah ganda campuran.
Oleh karenanya, jika satu Pengprov memiliki pemain binaan dengan jumlah lebih dari 6.000 orang, maka mereka bisa mengisi kuota maksimal sebanyak 55 atlet di ajang Piala Presiden 2022.
"Kalau Pengprov dengan jumlah pemain terbanyak ada DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan banyak lagi. Jumlah pemain binaan ini tidak hanya yang usianya anak-anak atau muda, tapi dihitung sampai yang senior sekalipun. Hanya memang kejuaraan ini dikhususkan untuk pemain usia anak hingga remaja," ujar Edi menegaskan.