Jakarta (ANTARA) - Tepat ketika tahun bermasalah tampak seperti hendak mencapai lagi titik terendah, Novak Djokovic menyelamatkan upayanya meraih gelar Wimbledon keempat berturut-turut dengan bangkit dari ketinggalan dua set untuk balik mengalahkan petenis Italia Jannik Sinner.
Unggulan teratas asal Serbia itu menghadapi segala macam kesulitan melawan petenis berusia 20 tahun setelah tertinggal dua set untuk berbalik menang lima set, 5-7 2-6 6-3 6-2 6-2.
Pada akhirnya petenis berusia 35 tahun yang bertarung sengit guna merebut kendali untuk mencapai semifinal Grand Slam ke-43 dan ke-11 dalam Wimbledon.
Djokovic belum mampu menambah 20 gelar Grand Slamnya tahun ini setelah dideportasi sebelum Australiam Open menyusul kontroversi COVID-19 dan kemudian kalah dari Rafa Nadal dalam perempat final French Opem.
Namun dia tetap menghidupkan prospek menghadapi unggulan kedua Nadal dalam final Minggu pekan ini dengan melalukan comeback yang luar biasa dan untuk ketujuh kalinya dalam karirnya dia menang setelah kalah dalam dua set pertama.
Sinner yang berusaha mengikuti jejak rekan senegaranya Matteo Berrettini yang mencapai final tahun lalu, membuktikan diri sebagai orang yang digadang-gadang sebagai calon juara Grand Slam tetapi dia memudar saat menghadapi serangan Djokovic.
Ketika petenis Serbia itu melepaskan pukulan backhand winner yang ajaib pada slide untuk mendapatkan break pada gim ketujuh set kelima, maka itu Sinner yang unggulan ke-10 Sinner itu tahu dia menghadapi misi yang mustahil.
Memenangkan dua set pertama dengan 7-2 dan 6-2, Sinner malah kemudian menyerah dalam tiga set berikutnya dengan 3-5, 2-6, dan 2-6, demikian Reuters.