C20 mengajak filantropi meningkatkan kontribusi SDG's

id Dompet Dhuafa,C20, sdgs

C20 mengajak filantropi meningkatkan kontribusi SDG's

C20 mengajak Filantropi meningkatkan  kontribusi SDG’s. ANTARA/HO-Dompet Dhuafa

"Intinya dalam konteks Indonesia, kita memiliki potensi yang sangat besar dan dinamika masyarakat sipil tumbuh dengan sangat cepat.
Jakarta (ANTARA) - Terkonfirmasi melalui banyak laporan sustainable development goals (SDG’s) bahwa untuk tahun kedua berturut-turut, dunia belum membuat kemajuan apa pun. Ini menyoroti bahwa situasi ini dalam dua tahun terakhir telah mengakibatkan kemunduran besar akibat pandemi.

Meski pandemi masih ada, masih ada krisis kemanusiaan dan bencana hadir, akan tetapi itu tidak berarti bahwa kita harus pesimis, justru kita harus percaya bahwa kita bisa bangkit dari ini.

Pada Kamis-Jumat (23-24/6) kemarin diadakan SDG's and Humanitarian Working Group International Multistakeholders dengan pembahasan utama “re-thinking G20 commitment on the interconnected SDG's-Humanitarian Nexus in the post-pandemic world”, di Mercure Hotel, Jakarta. 

SDG's and Humanitarian Working Group adalah salah satu platform di bawah Civil 20 (C20) Forum. C20 fORUM adalah forum wadah organisasi masyarakat sipil dari seluruh dunia untuk terlibat dengan para pemerintah di G20 dalam menghadapi isu-isu krusial di dunia saat ini. C20 menyatukan masyarakat sipil untuk memberikan pengaruh pada G20.

Selain Working Group (WG) diskusi ini, ada pula WG lain untuk gender dan ketimpangan, pendidikan, digitalisasi, antikorupsi dan keuangan, vaksin, iklim dan semua isu prioritas.

Kepresidenan Indonesia di G20 memiliki slogan: Recover Together, Recover Stronger, ini salah satu bukti semangat sebagai pesan utama bahwa terlepas dari semua pencapaian melalui vaksin COVID-19 dan intervensi lainnya, bagaimanapun, dunia masih belum sepenuhnya pulih. Tujuan diadakannya diskusi ini adalah policy brief yang akan dibuat dan digabungkan dengan WG lainnya untuk dijadikan masukan dalam policy final rekomendasi untuk draf  G20.

Arif Haryono selaku General Manager of Advocacy and Strategic Alliance Dompet Dhuafa sebagai salah satu speaker di forum diskusi C20 memaparkan, meningkatkan kontribusi filantropi dalam SDG's Blended dengan pembiayaan dari jalur penerimaan pajak dalam negeri, meminjam dari pembangunan internasional, dan meminjam dari pasar modal swasta internasional. 

Dalam laporan tahun 2021 tetapi dirilis pada tahun 2022, Forum Zakat mengumpulkan data bahwa 147 anggota berkontribusi dalam SDG's, peran zakat dalam SDGs fokus pada pendidikan, nol kelaparan dan nol kemiskinan. Memperbaiki interkoneksi antara SDG's dan hubungan kemanusiaan, tetapi juga menempatkan topik ini ke dalam konteks G20. 

Tidak hanya mengidentifikasi kesenjangan dalam keuangan tetapi juga masalah-masalah yang menantang dalam krisis kemanusiaan perspektif Indonesia terhadap krisis global Perang Ukraina salah satunya. Melihat krisis situasi untuk menemukan pemahaman yang lebih baik. 

Dompet Dhuafa melalui zakat, infaq, sedekah, dan wakaf mendukung salah satunya peternakan dan lain-lain agar mereka dapat meningkatkan nilai dan harga mereka yang juga dapat mengarah untuk membangun pertanian mereka sendiri dan tumbuh lebih besar. 

Dalam rangka pencapaian target SDG's layanan-penyelamatan hidup darurat, hak-hak dasar, pemberdayaan-penguatan kapasitas, pengurangan kemiskinan, meminimalkan kesetaraan, pembangunan, mata pencaharian, kesejahteraan, advokasi-pemenuhan hak akses.

"Intinya dalam konteks Indonesia, kita memiliki potensi yang sangat besar dan dinamika masyarakat sipil tumbuh dengan sangat cepat. Namun, karena peraturan yang ketat dapat menyebabkan hambatan dan kemunduran untuk target SDG's kita,” kata Arif Haryono selaku General Manager of Advocacy and Strategic Alliance Dompet Dhuafa..

Tentang Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. Selama 28 tahun lebih, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR.
Baca juga: C20 sebagai resolusi peningkatan bantuan krisis kemanusian dunia di masa depan
Baca juga: Indonesia devises strategies to achieve 23 percent energy mix by 2025