Pamekasan (ANTARA) - Pertunjukan keliling batik tulis hasil kerajinan warga Pamekasan di Pulau Jawa dan Bali selama 2022 menyasar kaum milenial, kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) pemkab setempat Achmad Sjaifudin.
"Melalui pertunjukan keliling ini, Pemkab Pamekasan menginginkan agar cara pandang sebagian masyarakat, khususnya generasi muda tentang penggunaan batik berubah," katanya di Pamekasan, Selasa.
Achmad menuturkan, selama ini, sebagian generasi muda masih menganggap bahwa batik merupakan pakaian untuk orang dewasa dan hanya cocok untuk digunakan dalam acara resmi saja. Padahal, jenis pakaian tersebut sejatinya bisa digunakan untuk golongan dan semua kelompok usia.
"Karena itu, dalam kegiatan pertunjukan keliling batik tulis Pamekasan di Pulau Jawa dan Bali tahun ini, sasarannya adalah generasi milenial," katanya.
Pertunjukan keliling batik tulis Pamekasan tahun ini, direncanakan digelar di enam titik di Jawa-Bali.
"Dua titik sudah kami gelar, yakni di Malang dan Kabupaten Tuban, tinggal di empat titik lainnya, dan terakhir akan kami gelar di Pulau Bali pada akhir tahun ini," katanya.
Untuk mengubah cara pandang bahwa batik bukan hanya pakaian untuk orang dewasan, akan tetapi juga sangat cocok bagi generasi milenial, Pemkab Pamekasan melibatkan model dan mendesain busana batik untuk generasi muda.
"Makanya di dua lokasi pertunjukan keliling di Malang dan Tuban itu, kami mengandeng model remaja, sehingga dengan seperti itu, maka cara pandang tentang pemanfaatan batik berubah," katanya.
Selain itu, lokasi yang dipilih sebagai tempat pertunjukan keliling batik tulis Pamekasan juga disesuaikan dengan tempat yang memang menjadi tongkrongan generasi muda.
"Semuanya kita pilih mall, kalau di Malang, maka lokasinya di Malang Town Square, karena di sana merupakan tempat nongkrong kaum muda," katanya, menjelaskan.
Pertunjukan keliling batik tulis Pamekasan oleh Pemkab Pamekasan ini sebagai upaya pemerintah dalam membantu mempromosikan batik tulis hasil kerajinan masyarakat Pamekasan.
"Ini juga sebagai bentuk gerakan sistemik Pemkab Pamekasan dalam berupaya mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat akibat pandemi COVID-19," katanya, menjelaskan.
Perajin batik tulis di kabupaten itu tersebar di 38 sentra, dengan 933 unit usaha, dan 6.526 orang menggantungkan nasibnya pada jenis usaha kreatif ini.
Menurut data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Pamekasan, ekonomi usaha batik menyumbang 1-2 persen dalam sektor industri, lebih rendah dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang mencapai 35,66 persen, kemudian posisi kedua ditempati oleh sektor perdagangan besar dan eceran (19,61 persen), dan kontribusi terbesar ketiga adalah sektor konstruksi, yakni 10,12 persen.
Berita Terkait
Kaum milenial Lampung makin minati batik bermotif eksklusif
Sabtu, 13 Mei 2023 6:03 Wib
Kain batik bermotif eksklusif banyak diminati kaum milenial
Jumat, 12 Mei 2023 13:38 Wib
Peserta asal daerah terdampak APG Semeru naik pengeruk eksavator demi tes PPK
Kamis, 8 Desember 2022 8:58 Wib
PLN suntik dana untuk Rumah Produksi Batik Tulis di Tulangbawang
Senin, 20 Juni 2022 19:33 Wib
Batik tulis Papua diminati para pengunjung pameran KKI
Sabtu, 28 Mei 2022 8:40 Wib
Greysia Polii tulis pesan menyentuh setelah berpisah dengan Chafidz Yusuf
Selasa, 25 Januari 2022 10:44 Wib
Sambut Bulan K3, Pertamina Patra Niaga Sumbagsel gelar lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional
Rabu, 19 Januari 2022 12:45 Wib
Aguero pensiun, Lionel Messi tulis pesan menyetuh
Kamis, 16 Desember 2021 5:27 Wib