Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mendorong optimalisasi alokasi anggaran hingga Rp1 triliun untuk pangan bersubsidi dalam membantu warga miskin atau kelompok rentan menjelang Ramadhan.
"Anggarannya sampai triliunan tiap tahun yang kami gelontorkan untuk membantu masyarakat khususnya tidak mampu," kata Riza Patria, di Balai Kota Jakarta, Selasa.
Menurut Riza, anggaran besar yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan kembali kepada masyarakat melalui sejumlah program pro-rakyat.
Riza juga meminta masyarakat yang memiliki ide atau program untuk menyampaikannya melalui jenjang tahapan di Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang).
"Anggaran yang kami terima sebesar apapun selalu kami kembalikan untuk kepentingan warga Jakarta dalam bentuk berbagai program," katanya.
Selain bantuan subsidi pangan, program untuk membantu warga miskin di antaranya program pendidikan, kesehatan, dan sosial.
Sebelumnya, Asisten Perekonomian dan Keuangan DKI Jakarta, Sri Haryati, dalam seminar daring yang diadakan Himpunan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) terkait ketahanan pangan di Jakarta, Jumat (18/2), menjelaskan Rp1 triliun itu diberikan kepada kelompok tertentu.
Mereka di antaranya buruh sebanyak 49.234 orang, guru honorer sebanyak 33.659 orang.
Kemudian kader PKK sebanyak 15.215 orang, warga lanjut usia sebanyak 107.573 orang, pegawai lepas harian (PLH)/Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) 51.436 orang, Kartu Jakarta Pintar (KJP) sebanyak 816.690 orang.
Selanjutnya, warga disabilitas mencapai 14.459 orang, penghuni rumah susun mencapai 31.000 orang dan Kartu Anak Jakarta (KAJ) sebanyak 10.993 orang.
Ada enam komoditas pangan yang sudah didiskon Pemprov DKI Jakarta seperti daging sapi, daging ayam, beras, telur ayam, ikan kembung dan susu.
Harga daging sapi, misalnya, dijual Rp35 ribu per kilogram (kg) atau disubsidi sebesar Rp95 ribu dari harga pasaran mencapai Rp130 ribu. Begitu juga daging ayam per kilogram mencapai Rp8.000 dengan subsidi sebesar Rp30 ribu dari harga pasaran Rp38 ribu.
Selain itu, ada beras per lima kilogram mencapai Rp30 ribu atau disubsidi Rp33.500 dari harga pasaran Rp63.500.
Apabila kelompok sasaran itu membeli seluruh komoditas pangan itu maka mereka membayar Rp126 ribu dari total harga seharusnya Rp394.500 atau disubsidi sebesar Rp268.500.
DKI menyiapkan 311 titik pengambilan pangan subsidi itu yakni di Jakgrosir, Jakmart, rusun hingga RPTRA.
"Kalau masyarakat setiap bulan memanfaatkan semua produk, mereka cukup bayar Rp126 ribu tapi mereka bisa membeli produk seharga Rp394.500 karena sisanya disubsidi Pemprov DKI," katanya.
Berita Terkait
Pupuk Indonesia catat stok pupuk bersubsidi capai 1,2 juta ton
Minggu, 10 November 2024 20:21 Wib
Pemkab Pringsewu gelar GPM bersubsidi di Pekon Tulungagung
Kamis, 17 Oktober 2024 7:54 Wib
Pertamina dukung langkah polisi ungkap praktik pengoplosan BBM bersubsidi
Kamis, 12 September 2024 12:23 Wib
Pertamina jamin keamanan pasokan LPG bersubsidi di Lampung
Rabu, 12 Juni 2024 13:40 Wib
Kementan kerahkan 82 ribu penyuluh pertanian sosialisasi pupuk bersubsidi
Sabtu, 1 Juni 2024 19:27 Wib
Pupuk Indonesia sosialisasikan penambahan alokasi pupuk bersubsidi kepada petani
Rabu, 8 Mei 2024 17:04 Wib
Pupuk Indonesia siap salurkan 9,55 juta ton pupuk bersubsidi
Rabu, 1 Mei 2024 20:52 Wib
Pupuk Indonesia tegaskan pupuk subsidi hanya bisa ditebus di kios resmi
Sabtu, 20 April 2024 20:28 Wib