Mensos mengajar di KAT Orang Rimba Jambi
Konsep yang kami terapkan adalah bagaimana membangun sumber daya manusia warga SAD di Jambi agar mereka bisa dan setara dengan warga Indonesia lainnya, kata Tri Rismaharini
Jambi (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengajar kepada anak-anak Komunitas Adat Terpencil (KAT) Suku Anak Dalam (SAD) atau orang rimba di Sungai Terap, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, Rabu.
Mensos menyampaikan pengajaran di bangunan community center yang baru saja selesai dibangun oleh Kementerian Sosial sebagai tempat pemberdayaan bagi warga SAD di daerah itu.
"Kami berupaya memberikan pengajaran yang layak untuk anak-anak Orang Rimba di Jambi, karena mereka ini hidupnya masih berpindah-pindah dan anak-anaknya ikut serta berpindah-pindah. Dengan ini kami berupaya memberikan pendidikan untuk anak-anak orang rimba di Jambi," kata Tri Rismaharini.
Mensos berharap ke depan akan ada kesetaraan bagi Orang Rimba di Jambi dengan masyarakat lainnya, baik dari segi pendidikan, kesejahteraan sosial dan aspek-aspek lainnya.
Maka dari itu Kementerian Sosial berupaya memberikan akses-akses untuk kesejahteraan bagi warga SAD tersebut yang dimulai dari akses pendidikan dan kesehatan bagi warga SAD.
"Untuk mendukung layanan kesehatan, Kementerian Sosial akan memberikan fasilitas berupa kendaraan dinas untuk tenaga kesehatan agar dapat memberikan layanan kesehatan yang sebelumnya datang ke permukiman warga SAD dua minggu sekali, maka bisa dilakukan dalam waktu satu minggu sekali," kata Tri Rismaharini.
Kemensos berjanji akan mendukung penuh pembangunan fasilitas untuk pemberdayaan bagi warga SAD di daerah itu. Mensos berharap hadirnya sarana dan prasarana kebutuhan dasar untuk warga SAD di daerah itu dapat meningkatkan mutu layanan pendidikan dan kesehatan bagi warga SAD tersebut.
Community center tersebut merupakan bantuan dari dana CSR SKK Migas-PetroChina Internasional Jabung senilai Rp199 juta. Kemudian dari dana APBN dilakukan pembangunan fasilitas air bersih dan MCK komunal senilai Rp199 juta.
Kemudian dibangun pula sarana pendukung, seperti solar cell, sound system, perpustakaan dan sebagainya dengan nilai Rp77,8 juta.
"Konsep yang kami terapkan adalah bagaimana membangun sumber daya manusia warga SAD di Jambi agar mereka bisa dan setara dengan warga Indonesia lainnya," kata Tri Rismaharini.
Mensos menyampaikan pengajaran di bangunan community center yang baru saja selesai dibangun oleh Kementerian Sosial sebagai tempat pemberdayaan bagi warga SAD di daerah itu.
"Kami berupaya memberikan pengajaran yang layak untuk anak-anak Orang Rimba di Jambi, karena mereka ini hidupnya masih berpindah-pindah dan anak-anaknya ikut serta berpindah-pindah. Dengan ini kami berupaya memberikan pendidikan untuk anak-anak orang rimba di Jambi," kata Tri Rismaharini.
Mensos berharap ke depan akan ada kesetaraan bagi Orang Rimba di Jambi dengan masyarakat lainnya, baik dari segi pendidikan, kesejahteraan sosial dan aspek-aspek lainnya.
Maka dari itu Kementerian Sosial berupaya memberikan akses-akses untuk kesejahteraan bagi warga SAD tersebut yang dimulai dari akses pendidikan dan kesehatan bagi warga SAD.
"Untuk mendukung layanan kesehatan, Kementerian Sosial akan memberikan fasilitas berupa kendaraan dinas untuk tenaga kesehatan agar dapat memberikan layanan kesehatan yang sebelumnya datang ke permukiman warga SAD dua minggu sekali, maka bisa dilakukan dalam waktu satu minggu sekali," kata Tri Rismaharini.
Kemensos berjanji akan mendukung penuh pembangunan fasilitas untuk pemberdayaan bagi warga SAD di daerah itu. Mensos berharap hadirnya sarana dan prasarana kebutuhan dasar untuk warga SAD di daerah itu dapat meningkatkan mutu layanan pendidikan dan kesehatan bagi warga SAD tersebut.
Community center tersebut merupakan bantuan dari dana CSR SKK Migas-PetroChina Internasional Jabung senilai Rp199 juta. Kemudian dari dana APBN dilakukan pembangunan fasilitas air bersih dan MCK komunal senilai Rp199 juta.
Kemudian dibangun pula sarana pendukung, seperti solar cell, sound system, perpustakaan dan sebagainya dengan nilai Rp77,8 juta.
"Konsep yang kami terapkan adalah bagaimana membangun sumber daya manusia warga SAD di Jambi agar mereka bisa dan setara dengan warga Indonesia lainnya," kata Tri Rismaharini.