Wakil Bupati Pringsewu buka kegiatan bimbingan pencegahan ekstrimisme, terorisme dan radikalisme

id lampung, pringsewu

Wakil Bupati Pringsewu buka kegiatan bimbingan pencegahan ekstrimisme, terorisme dan radikalisme

Wabup Pringsewu buka kegiatan bimbingan pencegahan dan penanggulangan ekstrimisme, terorisme dan radikalisme (ANTARA/HO-Pemkab Pringsewu)

Melalui bimtek ini, diharapkan para mahasiswa akan terlindungi dari serangan virus radikalisme, sekaligus dapat mengetahui ciri-ciri radikalisme dan tujuan para teroris menyebarkan pahamnya, harapnya

Bandarlampung (ANTARA) - Wakil Bupati Pringsewu Fauzi membuka kegiatan bimbingan teknis pencegahan dan penanggulangan ekstrimisme, terorisme dan radikalisme dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Lampung yang diikuti mahasiswa yang berlangsung di kampus STMIK Pringsewu,

“Yang menjadi kekhawatiran adalah dengan tanpa disadari bahwasanya paham tersebut masuk di lingkungan kita, terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa,” katanya beberapa waktu lalu.

Menurutnya, bimtek pencegahan dan penanggulangan ekstremisme, terorisme dan radikalisme merupakan kegiatan yang sangat positif dan bermanfaat, guna mengantisipasi terjadinya ancaman baik ekstrimisme, radikalisme yang mengarah kepada terorisme.

Ia mengatakan Kabupaten Pringsewu sebagai daerah terbuka dengan posisi yang sangat strategis, dengan masyarakat yang beragam, baik suku bangsa maupun agama, tentunya mempunyai potensi terjadinya konflik, terlebih jika ada yang memicu, sehingga kondusifitas serta kedamaian dan kenyamanan yang telah ada di Kabupaten Pringsewu ini harus selalu dijaga dan dirawat bersama.

Fauzi juga mengucapkan terimakasih kepada Badan Kesbangpol Provinsi Lampung yang telah menempatkan kegiatan bimbingan teknis Pencegahan dan Penanggulangan Ekstrimisme, Terorisme dan Radikalisme bagi mahasiswa ini. 

Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Lampung M. Firsada mengatakan situasi dan kondisi di Provinsi Lampung akhir-akhir ini marak tumbuhnya paham radikalisme dan ekstremisme yang menggunakan kekerasan dan mengarah kepada terorisme.

“Berdasarkan data di Densus 88, pada akhir tahun lalu di Provinsi Lampung telah ditangkap delapan orang yang diduga terlibat aksi terorisme. Dari kondisi ini, potensi terbesar mereka yang terpapar radikalisme adalah para mahasiswa dan pelajar,” katanya.

Oleh karena itu, pihaknya memprogramkan bimbingan teknis dan sosialisasi bahaya radikalisme dan ekstrimisme yang mengarah pada terorisme.

Lebih lanjut dikatakan bahwa kegiatan di Pringsewu merupakan kali kedua dimana sebelumnya digelar di Bandarlampung yang dihadiri 100 perwakilan mahasiswa dan ormas kepemudaan.

“Melalui bimtek ini, diharapkan para mahasiswa akan terlindungi dari serangan virus radikalisme, sekaligus dapat mengetahui ciri-ciri radikalisme dan tujuan para teroris menyebarkan pahamnya,” harapnya.

Bimtek Pencegahan dan Penanggulangan Ekstrimisme, Terorisme dan Radikalisme bagi mahasiswa ini juga dihadiri jajaran Pemkab Pringsewu.