Liga Premier dihujani kritik usai cedera kepala pemain Leeds Robin Koch

id cedera gegar sepak bola,cedera kepala sepak bola,liga inggris,robin koch,leeds,headway,pfa,Manchester united

Liga Premier dihujani kritik usai cedera kepala pemain Leeds Robin Koch

Gelandang bertahan Leeds United Robin Koch (tengah) memberi tepuk tangan terima kasih kepada penonton setelah ditarik keluar karena perkembangan buruk gejala cedera kepala lantaran benturan dengan gelandang Manchester United Scott McTominay dalam laga lanjutan Liga Inggris di Stadion Elland Road, Leeds, Inggris, Minggu (20/2/2022). (ANTARA/REUTERS/ACTION IMAGES/Lee Smith)

Tim medis dihadapkan pada masa-masa terdesak ketika harus meninjau dugaan gegar di atas lapangan. Olahraga ini seharusnya membantu mereka dengan penerapan pergantian temporer untuk dugaan gegar, ujarnya menambahkan
Jakarta (ANTARA) - Liga Premier Inggris dihujani kritik karena dinilai tidak serius menerapkan protokol cedera gegar seusai cedera kepala yang diderita gelandang bertahan Leeds United Robin Koch dalam laga kontra Manchester United (MU) di Elland Road, Minggu (20/2).

Yayasan pemerhati cedera otak, Headway, menuntut Liga Premier memberi penjelasan mengapa Koch tetap diizinkan bermain setelah mengalami cedera benturan kepala dengan gelandang MU Scott McTominay.

Koch bersimbah darah setelah benturan itu pada menit ke-12, tetapi kembali memasuki lapangan dan bermain dengan kepala yang dibalut perban sebelum terduduk dan akhirnya ditarik keluar pada menit ke-31.

Padahal panduan FA menyatakan bahwa setiap pemain yang mengalami dugaan cedera gegar harus segera ditarik keluar dari lapangan dan tim diperbolehkan mendapat slot pergantian tambahan dalam kasus tersebut.

"Sekali lagi kita dibuat frustrasi dan bingung atas pendekatan sepak bola terhadap isu cedera gegar," kata deputi kepala eksekutif Headway Luke Griggs seperti dikutip dari Sky Sports, Selasa.

"Tim medis dihadapkan pada masa-masa terdesak ketika harus meninjau dugaan gegar di atas lapangan. Olahraga ini seharusnya membantu mereka dengan penerapan pergantian temporer untuk dugaan gegar," ujarnya menambahkan.

Griggs meyakini apabila tim medis diberi izin untuk melakukan peninjauan lebih rinci sekira 10 menit di ruang ganti yang lebih tenang, mereka tidak akan membiarkan Koch kembali bermain.

"Kami butuh penjelasan segera dari Liga Premier, karena ini menyangkut reputasi. Protokol cedera gegar di semua olahraga jelas-jelas menyatakan 'jika ragu, kembali ke bangku'," katanya.

Menurut Griggs sudah bukan saatnya lagi bermain sepak bola dengan balutan perban bersimbah darah seperti Terry Butcher yang fotonya berseliweran di media sosial, di mana ia tampil dengan darah di perban bahkan jersey kala membela timnas Inggris melawan Swedia pada 6 September 1989.

Griggs juga mengatakan Liga Premier harus segera angkat bicara, sebab sikap diam mereka menimbulkan kebingungan serta pengabaian atas kerja keras memerangi cedera kepala dalam sepak bola terutama di level akar rumput.


Gagal prioritaskan keselamatan pemain

Insiden Koch juga menuai komentar dari Asosiasi Pesepak Bola Profesional Inggris (PFA) yang mengeluarkan serangkaian pernyataan melalui akun Twitter mereka mengkritik protokol cedera gegar yang disebut gagal memprioritaskan keselamatan pemain.

PFA juga mengatakan bahwa aturan terkait yang ditetapkan oleh Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) tidak diterapkan dengan baik dan pemain terus dibiarkan berada dalam situasi berisiko sembari mendesak pemberlakuan opsi pergantian temporer untuk dugaan cedera gegar.
"Cedera yang dialami pemain Leeds Robin Koch sekali lagi memperlihatkan bahwa protokol cedera gegar yang berlaku di sepak bol gagal memprioritaskan keselamatan pemain," demikian cuitan pertama PFA dalam utas mereka pada Senin (21/2).

"Protokol 'jika ragu, kembali ke bangku' tidak diaplikasikan secara konsisten dalam iklim sepak bola kompetitif yang penuh tekanan."

"Kita semua melihat insiden berulang, pemain kembali bermain dengan potensi cedera otak, hanya untuk ditarik keluar karena gejalanya tampak memburuk."

"Sebagai perpanjangan suara pemain di Inggris, kami sudah menyampaikan jelas kepada @TheIFAB bahwa kami ingin ada opsi pergantian temporer untuk cedera gegar."

"Pergantian temporer cedera gegar akan memberi kesempatan tim medis waktu lebih dan situasi yang patut untuk menjalankan pemeriksaan."

"Menerapkan opsi pergantian temporer juga akan memberi kesempatan pertandingan segera dilanjutkan tanpa ada satu tim pun dalam jumlah yang timpang, mengurangi tekanan kepada pemain serta tim medis yang tidak lagi harus tergesa-gesa menentukan apakah pemain yang bersangkutan bisa melanjutkan permainan," demikian utas cuitan PFA.


Ikut aturan

Sementara itu, pihak Leeds selepas pertandingan merilis pernyataan bahwa langkah yang mereka tempuh terkait penanganan Koch sudah mematuhi aturan protokol cedera gegar yang berlaku di Liga Premier.

"Pemain sudah diberitahu apabila ada gejala buruk dia harus langsung duduk di lapangan untuk segera ditarik keluar, itu yang dilakukan Robin pada menit ke-29," demikian pernyataan di situs resmi Leeds.

Leeds juga menegaskan bahwa pihaknya mendukung opsi pergantian temporer.

"Staf medis Leeds United selalu mendukung opsi pergantian temporer atas kasus cedera kepala, sebab itu akan memberi kesempatan staf memeriksa cedera dan memberi tenggat apabila ada perkembangan gejala," tulis pernyataan yang sama.

Sehari selepas pertandingan, Koch sempat mengunggah ucapan terima kasih atas penanganan staf medis Leeds dan pesan-pesan dukungan yang diterimanya.

"Terima kasih atas pesan kalian. Saya ingin membantu tim lebih lama kemarin, tapi sayangnya tidak bisa. Terima kasih kepada staf medis tim atas penanganannya. Saya merasa jauh lebih baik hari ini dan akan segera kembali," demikian cuit Koch dalam akun Twitter pribadinya, @RobinKoch25, pada Senin.
Cedera yang dialami Koch memastikan pemain asal Jerman itu harus absen setidaknya saat Leeds bertandang ke Anfield untuk laga tunda kontra Liverpool, Rabu (23/2) besok.