Pembudidaya: Jaga stabilitas pasokan lobster dengan budidaya berkelanjutan

id Budidaya berkelanjutan, lobster Lampung, pembudidaya lobster

Pembudidaya: Jaga stabilitas pasokan lobster dengan budidaya berkelanjutan

Ilustrasi- Benih lobster ukuran 5-7 gram yang tengah dikembangkan di BBPBL Lampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Bandarlampung (ANTARA) - Sejumlah pembudidaya lobster di Lampung menyatakan dibutuhkan pola budidaya berkelanjutan untuk jaga stabilitas pasokan lobster di Lampung.

"Untuk menjaga stabilitas pasokan lobster bagi kegiatan ekspor tentu membutuhkan pola budidaya berkelanjutan, karena kita tidak bisa bergantung penuh dengan alam," ujar pembudidaya lobster, Ricky Suntoro, saat dihubungi di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan bila pengembangan tidak dilakukan dengan konsep budidaya keberlanjutan maka para pembudidaya akan kesulitan dalam memperoleh pasokan lobster di alam.

"Seperti saat ini pembudidaya agak kesulitan mendapatkan pasokan lobster dari alam sedangkan kita masih dalam tahap uji coba pendederan jadi satu-satunya solusi harus menggunakan pola budidaya berkelanjutan," katanya.

Dia melanjutkan saat ini pun pembudidaya kesulitan memenuhi permintaan ekspor akibat tidak ada pasokan lobster di keramba jaring apung.

"Di keramba ini tinggal tersisa beberapa, sengaja tidak kita jual karena memang tidak ada pasokan untuk dibesarkan, dan harga juga sedang turun saat ini untuk lobster jenis pasir hanya Rp400 ribu per kilogram," ucapnya.

Dia menjelaskan melihat adanya sejumlah tantangan tersebut ke depan pembudidaya akan bertopang pada pola budidaya keberlanjutan guna menjaga stabilitas pasokan sembari menjaga ekosistem lobster di alam.

"Kita memerlukan satu manajemen lobster yang baik oleh karena itu kita akan melakukan riset untuk membentuk rantai pasok yang ramah lingkungan dan membantu pemerataan perekonomian warga di pesisir, lalu manajemen budidaya, konservasi, dan manajemen untuk mengatasi berbagai tantangan tentu juga tengah kami pelajari," katanya lagi.

Hal serupa juga dikatakan oleh pembudidaya lobster lain di Teluk Lampung, Tohadi.

"Saat ini memang harga sedang turun, dan pasokan lobster yang untuk dibesarkan kosong. Jadi kita berfikir untuk menyiasati hal tersebut, mau tidak mau harus budidaya sebab kita tidak bisa mengandalkan tangkapan alam," ucap Tohadi.

Menurutnya, saat ini pembudidaya tengah berusaha untuk melakukan pendederan benih lobster ukuran 5-7 gram untuk memulai budidaya lobster berkelanjutan.

"Kemarin dapat bantuan dari Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) sebanyak 500 ekor benih lobster ukuran 5-7 gram, kita diberikan tugas untuk melakukan pendederan jadi nanti harapannya bisa berkelanjutan budidaya lobster ini tidak bergantung dengan alam," ujarnya pula.