Pringsewu selenggarakan dialog bisnis ekonomi syariah

id lampung, pringsewu

Pringsewu selenggarakan dialog bisnis ekonomi syariah

Bupati Pringsewu buka dialog bisnis ekonomi syariah (Antaralampung/Doc Pemkab Pringsewu)

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pringsewu menggelar acara dialog virtual bertajuk “Bisnis Ekonomi Syari'ah” di Aula Utama Kantor Bupati Pringsewu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, Kamis (09/09/21).

Dialog yang dibuka oleh Bupati Pringsewu Sujadi ini menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya Wakil Bupati Pringsewu Fauzi, Kepala Bank Syariah Indonesia (BSI) Cabang Pringsewu Pipi Prianggodo, Ketua IIBF Lampung Adiansyah, dan Pengurus KSPPS BMT-UGT Nusantara Lampung KH.M.Shohib.As, diikuti peserta yang terdiri dari berbagai unsur di antaranya pelaku UMKM, IKM, Koperasi, para Pengelola Pasar, Gapoktan, Pokdakan, KWT, Pemuda, Pelajar, Mahasiswa, Aparatur Pekon/Kelurahan, dan masyarakat umum.

Bupati Pringsewu Sujadi mengatakan bahwa pada visi dan misi kepemimpinannya di periode pertama dan kedua, terdapat unsur Syari'ah. Pada periode pertama, visinya adalah Pringsewu Unggul, Dinamis dan Agamis. Kemudian pada periode kedua, adalah Berdaya Saing, Harmonis dan Sejahtera (Bersahaja).

“Jika pada awalnya yang berkaitan dengan syari'ah terdapat kata Agamis. Pada periode berikutnya, makna Agamis ini dikaitkan dengan kata Sejahtera. Kita semua harus berikhtiar untuk dapat mewujudkannya,” ujarnya.

Masalah Ekonomi Syari'ah ini Bupati pernah menyampaikan kepada Wakil Presiden KH.Ma'ruf Amin saat berkunjung ke Pringsewu beberapa waktu lalu.

“Pringsewu terdapat banyak Bank Syari'ah, berikutnya jika memungkinkan yaitu adanya Pasar Syari'ah dan barangkali nantinya juga ada Hotel Syari'ah dan lain sebagainya. Kemudian jika memungkinkan BUMD nantinya juga dijalankan secara Syari'ah, termasuk adanya Wisata Syari'ah di Kabupaten Pringsewu,” ujarnya.

Namun demikian, Bupati juga mengingatkan bahwa penerapan sistem Syari'ah tidak akan berjalan jika individu- individu muslimnya tidak paham dengan Syari'ah itu sendiri. Maka dari itu, penting untuk ber-tholabul ilmi.

“Syari'ah pada dasarnya adalah penguatan terhadap agama itu sendiri dan bukan malah untuk bercerai-berai,” tandas Bupati.