New Delhi (ANTARA) - Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan pada Minggu (15/8) bahwa dia telah meninggalkan negara itu untuk menghindari pertumpahan darah ketika Taliban mengepung ibu kota Kabul.
Dalam sebuah unggahan di halaman Facebook-nya, Ghani mengatakan dia telah menghadapi keputusan yang sulit, dengan nasib jutaan penduduk Kabul dan keamanan kota menjadi taruhan setelah 20 tahun berperang, di mana banyak orang telah terbunuh.
"Untuk menghindari pertumpahan darah, saya pikir lebih baik pergi," tulis Ghani dalam komentar pertamanya sejak meninggalkan istana kepresidenan dan terbang ke luar negeri.
Dia menambahkan bahwa gerilyawan Taliban, yang kemudian memasuki istana presiden di Kabul, kini menghadapi ujian bersejarah.
"Taliban meraih kemenangan dengan pedang dan senjata, dan mereka bertanggung jawab untuk melindungi kehormatan, kemakmuran, dan harga diri rekan-rekan kita," kata dia.
Ghani tidak mengungkapkan rincian tentang lokasinya saat ini.
Saluran berita Al Jazeera, mengutip pengawal pribadi presiden, mengatakan Ghani, istrinya, kepala staf, dan penasihat keamanan nasionalnya telah terbang ke Tashkent di negara tetangga, Uzbekistan.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Rusia sebut Presiden Ghani tinggalkan Afghanistan bawa banyak uang tunai
Senin, 16 Agustus 2021 20:09 Wib
Presiden Ashraf Ghani gagal berdamai dengan Taliban
Senin, 16 Agustus 2021 10:21 Wib
Kabul dikepung Taliban, Presiden Ashraf Ghani tinggalkan Afghanistan ke Tajikistan
Senin, 16 Agustus 2021 6:51 Wib
Presiden Ashraf Ghani tinggalkan Afghanistan
Minggu, 15 Agustus 2021 22:07 Wib
Afghanistan beri Menlu RI bintang kehormatan Malalai
Senin, 2 Maret 2020 11:12 Wib
BCL akan tampil di konser bersama Ronan Keating
Senin, 24 Februari 2020 14:12 Wib
Harga pemakaman mewah di San Diego Hills hingga miliaran rupiah
Selasa, 18 Februari 2020 23:02 Wib
Ashraf Sinclair, cinta sejati Bunga Citra Lestari
Selasa, 18 Februari 2020 22:59 Wib