IDI Bandarlampung: Usai vaksinasi harus diikuti pemeriksaan titer antibodi

id COVID-19,Lampung,Bandarlampung,IDI,Virus corona ,Titer antibodi

IDI Bandarlampung: Usai vaksinasi harus diikuti pemeriksaan titer antibodi

Pasien sembuh COVID-19 di Lampung yang seeang melakukan donor konvalensen di UTD PMI provinsi ini. Senin, (31/5/2021). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Hal ini berguna untuk mengetahui apakah usai divaksinasi titer antibodinya terbentuk atau tidak serta kapan waktunya divaksinasi ulang dan jenis vaksin COVID-19 yang akan digunakan lebih lanjut, katanya

Bandarlampung (ANTARA) - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bandarlampung menyatakan usai pelaksanaan vaksinasi seharusnya diikuti oleh pemeriksaan titer antibodi dalam periode tertentu.

"Hal ini berguna untuk mengetahui apakah usai divaksinasi titer antibodinya terbentuk atau tidak serta kapan waktunya divaksinasi ulang dan jenis vaksin COVID-19 yang akan digunakan lebih lanjut," kata Ketua IDI Cabang Bandarlampung, dr Aditya M Biomed, di Bandarlampung, Senin.

Dia menjelaskan usai divaksinasi respon tubuh manusia berbeda-beda dalam menerima vaksin tersebut sehingga titer antibodi belum tentu terbentuk setalah menjalani vaksinasi.

Baca juga: Satgas COVID-19 Lampung: Total 1.289 pemudik positif COVID-19

"Namun bila titer antibodi belum terbentuk dalam tubuh, usai divaksinasi, tidak berarti kualitas vaksinnya jelek, bisa jadi tubuh orang itu yang tidak merespon baik karena yang namanya vaksin itu sama dengan vaksin lainnya, seperti hepatitis dan flu, tergantung respon tubuh," ujarnya.

Menurut dia, masyarakat yang sudah divaksinasi dengan vaksin tertentu dan setelah mengecek titer antibodinya tidak terbentuk tentunya dengan jangka waktu tertentu sesuai petunjuk mereka dapat mengganti vaksin yang akan dipakainya dikemudian hari.

Sebab, lanjut dia, terbentuknya titer antibodi, pada tubuh seseorang dipengaruhi beberapa faktor yakni teknis pemeriksaan, rantai dingin (cold chain) vaksin, teknik penyuntikan, dan petugas yang menyuntik (vaksinator).

Baca juga: Lapas Rajabasa berharap Dinkes Lampung kirim bantuan alat rapid tes

"Kita tidak bisa menghakimi jelek vaksinnya, harus komperhensif, mungkin Kemenkes yang harus sudah punya guide line atau petunjuk caranya. Jadi harus clear dari awal petunjuk-petunjuk yang seperti itu," kata dia.

Namun, lanjut dia, sejauh ini pemeriksaan titer antibodi usai divaksinasi masih tidak dianjurkan sebab hingga kini memang belum ada standardisasi  titer antibodi.

"Kalau mau diukur ya monggo-monggo saja sih cuma harus jelas petunjuk dari vaksinnya. Sedangkan yang saya tau standar titer antibodi untuk donor plasma konvalesen, harus lebih atau sama dengan 120, tapi kita juga tidak bisa katakan orang yang miliki titer di bawah itu tidak baik," kata dia.