RS Urip Sumoharjo terima 44 pasien positif COVID-19 dari hasil penyekatan

id COVID-19,RS Urip,Bandarlampung,Penyekatan

RS Urip Sumoharjo terima 44 pasien positif COVID-19 dari hasil penyekatan

Petugas kesehatan sedang melakukan test antigen kepada pelaku perjalanan di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) KM 87. Senin, (24/5/2021). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) - Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandarlampung mengungkapkan  telah menerima sebanyak 44 pasien COVID-19 dari Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung yang merupakan hasil pengetatan penyekatan arus balik Lebaran. 2021

"Terakhir ada 44 pasien positif COVID-19 yang dikirim ke sini dari Lampung Selatan," kata Kabag Umum, RS Urip Sumoharjo, Lia Amelia saat dihubungi, di Bandarlampung, Senin.

Ia menyebutkan usai Idul Fitri 1442 Hijriah ini menyiapkan tempat tidur bagi pasien COVID-19 sebanyak 111 kasur namun yang disediakan guna menampung pasien COVID-19 dari hasil penyekatan kemungkinan hanya 50 kasur saja.

Baca juga: Pemudik terkonfirmasi COVID-19 di Lampung kembali bertambah 81 orang

"Jadi bukan kami saja yang kebagian, setahu saya, rumah sakit lain juga kebagian merawat pasien COVID-19 dari hasil penyekatan, sebab ruangan isolasi di Kalianda sudah penuh," kata dia.

Amelia mengatakan penerimaan pasien COVID-19 dari kabupaten lain tersebut sudah sesuai atau seizin dari dinas yang bersangkutan.

"Memang sebelum Lebaran semua direktur rumah sakit dikumpulkan oleh Gubernur Lampung dan diminta untuk menambah tempat tidur bagi pasien COVID-19 guna antisipasi kenaikan kasus usai lebaran. Kami menyediakan 111 tempat tidur," kata dia.

Baca juga: Lampung Tengah isolasi 77 pemudik reaktif COVID-19

Karena ketersediaan kasur di sini masih banyak, Dinas Kesehatan Lampung Selatan mengkonfirmasi untuk memindahkan pasien COVID-19 ke Urip Sumoharjo, karena ruang isolasi mereka penuh.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung, Edwin Rusli, mengatakan rumah sakit rujukan di Bandarlampung masih diperbolehkan menerima pasien COVID-19 meskipun bukan warga kota setempat.

"Boleh saja menerima pasien positif corona dari daerah lain karena kasus COVID-19 di kota kita juga belum ada lonjakan yang signifikan," tambahnya.