Salah satu petani sawit, Edi, di Kecamatan Mesuji Timur, kabupaten Mesuji, Rabu, mengatakan bahwa harga sawit di tingkat petani terus mengalami penurunan hingga saat ini mencapai Rp1.200/kg.
"Sebelumnya, harga sawit pada tingkat petani sempat mencapai Rp2.200 per kilogram, kemudian turun menjadi Rp1.500 dan sekarang hanya Rp1.200 per kilogram," jelasnya.
Edi mengatakan harga sawit petani kembali terancam turun karena memasuki musim panen di semua wilayah perkebunan sawit.
"Seperti biasanya pada saat musim panen, hasil produksi petani khususnya sawit akan mengalami penurunan," tambahnya.
Menurut dia, harga sawit yang cenderung menurun membebani petani karena tidak sebanding dengan biaya operasional seperti pemeliharaan dan pemupukan.
Ia mengharapkan pemerintah untuk segera membantu memberikan solusi kepada petani sawit yang terdampak langsung pada penurunan ekonomi masyarakat.
Sementara petani sawit lainnya, Heri mengatakan bahwa harga sawit di tingkat petani hanya dibeli oleh pedagang atau pengepul sebesar Rp1.200/kg.
"Harga sawit sebesar itu, hanya cukup untuk perawatan kebun, belum termasuk biaya penyemprotan dan pemupukan," katanya.
