Pj Bupati Pesisir Barat buka pelatihan PGNI

id lampung, pesisir barat

Pj Bupati Pesisir Barat buka pelatihan PGNI

Penjabat Bupati Pesisir Barat Achmad Chrisna Putra membuka acara pealtihan pendidikan guru ngaji Indonesia (PGNI) di ruang cukuh tangkil, senin. (Antaralampung/Doc Pemkab Pesisir Barat)

Bandarlampung (ANTARA) - Penjabat Bupati Pesisir Barat Achmad Chrisna Putra membuka acara pelatihan pendidikan guru ngaji Indonesia (PGNI) di ruang Cukuhtangkil.

“Suatu kebahagiaan dan rasa syukur yang luar biasa bila pelatihan pendidikan guru ngaji ini dapat berjalan dengan lancar, semoga kehadiran kita ini, Allah SWT jadikan penguat Ukhuwah Islamiyyah di antara kita, aamiin ya rabbal alamin,”kata Achmad Chrisna Putra, di Pesisir Barat, Senin.

Menurutnya, pekerjaan guru ngaji tidak diragukan lagi bahwa pekerjaan yang mulia adalah mengajarkan Al-Quran, dimana profesi ini dalam bentuk profesi guru ngaji. Mereka adalah pahlawan, sebuah profesi yang luhur dan berjasa dalam melestarikan ayat-ayat Allah SWT.

Selain itu, melalui kegiatan mengajar ngaji seseorang telah memelihara Al-Quran dan secara tidak langsung seorang guru ngaji telah menjadi duta untuk menyampaikan kalam Illahi berupa Al-Qur’an yang salah satu tujuan diturunkannya adalah sebagai petunjuk menuju Allah SWT.

Chrisna menjelaskan, generasi Islam mulai sejak dini dituntut agar dapat menguasai Al-Qur’an mulai dari cara membaca yang baik dan benar sesuai dengan tajwid dan makhraj, serta memahami makna yang terkandung dalam setiap ayat-ayatnya. Karena itu bagian yang tidak terpisahkan, khususnya dalam pembangunan mental spiritual.

“Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat memberikan perhatian terhadap keberadaan guru ngaji ini, termasuk memberikan pelatihan pendidikan guru ngaji yang di selenggarakan oleh Persatuan Guru Ngaji Indonesia (PGNI) Kabupaten Pesisir Barat,”katanya

Ia mengharapkan, kegiatan ini dapat dilaksanakan berkesinambungan apalagi saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi sudah maju dan berkembang pesat yang tentunya juga memiliki dampak negatif bagi generasi muda Islam, dan untuk mengatasi dampak negatif tersebut salah satunya dengan meningkatkan kwalitas pengetahuan pemahaman dan pengamalan kandungan Al-Qur’an, yang keberhasilannya juga sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya kualitas kompetensi guru ngaji