Bandarlampung (ANTARA) - Polda Lampung bersama Basarnas Lampung masih melakukan penyelidikan dan pendalaman terhadap kasus kapal WNA Australia yang terdampar di perairan Tulang Bawang Lampung akibat pembajakan.
"Kami bersama Tim Basarnas Lampung masih menyelidiki pembajakan tersebut," kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad di Bandarlampung, Kamis.
Dia menjelaskan bahwa kapal layar berbendera Australia melakukan logo jangkar di perairan Kuala Teladas. Dalam kapal bernama Hoopla itu ada satu orang kru atas nama Kadeus
Nobisqi (70).
Kapal tersebut berlayar dari Australia menuju Jakarta, setelah sebelumnya singgah di Batam. Namun pada 22 Mei 2020 sekira pukul 24.00 WIB, kapal mengalami perampokan di perairan OKI Provinsi Sumatera Selatan.
"Pelaku diperkirakan sebanyak sepuluh orang dan empat orang pelaku menggunakan senjata api. Setelah sesaat kejadian, korban WNA tersebut menekan tombol alat keselamatan pelayaran Emergency Position Indicating Reported Beacon (EPIRB) kemudian signal darurat tersebut diterima oleh International Maritime Organization (IMO) dan diteruskan kepada Kedubes Australia di Jakarta.
"Akibat perampokan itu, mengalami kerugian berupa 700 dolar uang Australia, GPS dan alat navigasi, ponsel, BBM, dokumen kapal dan paspor, makanan, alat masak, kemudi kapal atau strir kapal, dinamo starter, dan accu," kata dia lagi.
Berita Terkait
Babel tambah 300 sapi potong dari Lampung perkuat stok jelang Idul Fitri
Selasa, 19 Maret 2024 12:02 Wib
Buka puasa bersama Hotel Santika Premiere Lampung, sajikan menu khas "rumah"
Selasa, 19 Maret 2024 9:46 Wib
Atlet binaraga Lampung tetap berlatih intensif di bulan Ramadhan
Selasa, 19 Maret 2024 9:07 Wib
BRI : Nasabah bisa bertransaksi selama libur Lebaran 2024 lewat agen BRILink
Selasa, 19 Maret 2024 4:38 Wib
Arinal: Di usia 60 tahun, Lampung terus lakukan perbaikan pembangunan daerah
Senin, 18 Maret 2024 22:38 Wib
Wali Kota: THR ASN diberikan 10 hari jelang Lebaran
Senin, 18 Maret 2024 19:47 Wib
Dishut Lampung sebut pencarian harimau sumatera masih terus berlangsung
Senin, 18 Maret 2024 17:29 Wib
Dishut Lampung: Kesadaran jaga wilayah konservasi mengatasi konflik satwa
Senin, 18 Maret 2024 15:57 Wib