RSMH Palembang Sumsel isolasi pasien diduga terinfeksi COVID-19
"Berdasarkan informasi dari petugas piket dan tim PIE RSMH bahwa ada pasien rujukan dari RS Charitas Palembang dengan diagnosa Febris, Susp Penumonia, Susp COVID," kata Koordinator Humas RSMH Palembang, Suhaimi dalam keterangan tertulisnya, Senin mal
Palembang (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) merawat seorang laki-laki berinisial TH di ruang isolasi dengan dugaan terkontaminasi COVID-19.
"Berdasarkan informasi dari petugas piket dan tim PIE RSMH bahwa ada pasien rujukan dari RS Charitas Palembang dengan diagnosa Febris, Susp Penumonia, Susp COVID," kata Koordinator Humas RSMH Palembang, Suhaimi dalam keterangan tertulisnya, Senin malam.
Baca juga: Security in 135 Indonesia's gates tightened over Coronavirus: Health Minister
Dalam pemeriksaan ditemukan riwayat perjalan TH dari Malaysia pada 11 - 15 Februari 2020, TH mengalami gejala batuk, dahak, sesak napas dengan tingkat kesadaran normal (GCS-15).
Menurut dia tim dokter RSMH telah mengambil sampel untuk uji laboratorium dan hasilnya baru diketahui dua hari lagi, jika hasilnya negatif maka pasien dapat pulang jika kondisinya tidak memerlukan perawatan tambahan.
"Pasien sedang dalam pengawasan, karena bukan dari daerah endemik COVID-19," kata Suhaimi.
Baca juga: Masyarakat Provinsi Lampung diminta tidak resah usai warganya dikarantina
"Berdasarkan informasi dari petugas piket dan tim PIE RSMH bahwa ada pasien rujukan dari RS Charitas Palembang dengan diagnosa Febris, Susp Penumonia, Susp COVID," kata Koordinator Humas RSMH Palembang, Suhaimi dalam keterangan tertulisnya, Senin malam.
Baca juga: Security in 135 Indonesia's gates tightened over Coronavirus: Health Minister
Dalam pemeriksaan ditemukan riwayat perjalan TH dari Malaysia pada 11 - 15 Februari 2020, TH mengalami gejala batuk, dahak, sesak napas dengan tingkat kesadaran normal (GCS-15).
Menurut dia tim dokter RSMH telah mengambil sampel untuk uji laboratorium dan hasilnya baru diketahui dua hari lagi, jika hasilnya negatif maka pasien dapat pulang jika kondisinya tidak memerlukan perawatan tambahan.
"Pasien sedang dalam pengawasan, karena bukan dari daerah endemik COVID-19," kata Suhaimi.
Baca juga: Masyarakat Provinsi Lampung diminta tidak resah usai warganya dikarantina