Produktivitas padi Kota Metro 7 ton per hektare

id Panenpadi

Produktivitas padi Kota Metro 7 ton per hektare

Wali Kota Metro Achmad Pairin, Wakil Wali Kota Metro Djohan bersama Dandim 0411 Lampung Tengah Letkol Czi Burhanuddin panen raya di areal perawahan Hadimulyo Timur, Metro Pusat. (Antaralampung.com/Hendra Kurniawan)

Metro (ANTARA) - Produktivitas padi di Kota Metro pada musim tanam (MT) 2019 mencapai tujuh ton gabah per hektare.

"Ini satu rumpun ada 22 tangkai. Kalau dari hasil panen padi kita yang bagus bisa mencapai 7,5 ton satu hektare, tetapi rata-rata sekitar tujuh ton," kata Wali Kota Metro Achmad Pairin usai panen raya di areal persawahan Hadimulyo Timur, Selasa.

Artinya, kata Pairin, dengan luasan sawah yakni 2880 yang ditanami padi, hasil panen Kota Metro pada MT III ini mencapai 20.160 ton gabah.

Menurutnya, dengan produktivitas padi yang tinggi, Kota Metro bisa melampui target panen yang diberikan oleh Gubernur Lampung sebanyak 45 ribu ton gabah pada 2019.

"Ini hasil panen kita dalam setahun mencapai 48 ton lebih. Jadi kita sudah melampui target itu," ucapnya.

Pairin menjelaskan, pada MT III 2019 ini tidak semua sawah di Kota Metro bisa ditanami padi. Dari 2980 hektare sawah yang bisa ditanami padi sebanyak 2880 hektare.

"Karena kendala kita juga kan air. Jadi tidak bisa ditanami semua. Ada sekitar 100 hektare sawah yang tidak bisa ditanami karena kekurangan air," jelasnya.

Ia melanjutkan, dengan hasil panen yang tinggi, beras untuk kebutuhan masyarakat Kota Metro yang dalam setahun sebanyak 15 ron beras bisa tercukupi.

"Malah kita surplus beras sekitar 10 ribu ton. Karena hasil panen kita itu bisa menjadi sekitar 25 ton beras," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro, Heri Wiratno menuturkan, panen padi di Kota Metro sudah mulai sejak 26 Desember dan diperkirakan akan selesai akhir Januari 2020.

"Pada MT III dari 2980 hektare sawah sampai saat ini 100 hektare tidak bisa tertanami, jadi hanya 2880. Panen sudah dimulai dari 26 Desember di Metro Utara dan Metro Selatan dan saat ini Metro Pusat," terangnya.

Heri mengatakan, bibit padi yang ditanam pada MT III ini yaitu inpari 32, inpari 33 dan ciherang dengan sistem tanam jajar legowo dan jajar tekel.

Ia menambahkan, panen padi MT III sukses, pasalnya selain produktivitas yang tinggi harga gabah di pasaran saat ini juga sedang tinggin yaitu tertinggi Rp,5500 dan terendah Rp,5100.

"Jadi bisa dikatakan sukses tahun ini. Karena harganya masih tinggi," tambahnya.