Budiman Sudjatmiko sindir para idealis tak berani masuk sistem politik

id Budiman Sudjatmiko,ejek idealis,tidak mau masuk sistem politik

Budiman Sudjatmiko sindir para idealis tak berani masuk sistem politik

Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko (kanan) saat meminta pandangan milenial terhadap kondisi politik pascapilpres 2019 lalu dalam acara refleksi demokrasi akhir tahun 2019 di Condet Jakarta Timur, Sabtu (21/12/2019). (ANTARA/ Abdu Faisal)

"Jadi kalau ada orang idealis di luar sistem merasa bangga, jadi sudah melayani kepentingan yang jahat," ujar Budiman Sudjatmiko, Ketua Inovator 4.0 itu kepada milenial saat acara refleksi demokrasi akhir tahun 2019, di Condet Jakarta Timur, Sabtu.

Jakarta (ANTARA) - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menyindir pandangan para idealis yang bangga tidak masuk dalam sistem politik.

Bagi Budiman, mempertahankan idealisme dengan cara tidak ikut aktif di dalam sistem politik berarti mengizinkan diri bersekutu dengan kejahatan.

"Jadi kalau ada orang idealis di luar sistem merasa bangga, jadi sudah melayani kepentingan yang jahat," ujar Budiman Sudjatmiko, Ketua Inovator 4.0 itu kepada milenial saat acara refleksi demokrasi akhir tahun 2019, di Condet Jakarta Timur, Sabtu.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko nilai beban moral anak-mantu Jokowi maju pilkada

Ia menambahkan, orang jahat itu sangat senang ketika orang-orang idealis berada di luar sistem. Ia mengibaratkan dalam sebuah pertandingan sepak bola.

Ketika orang memilih bertahan dengan idealisme dengan cara menolak masuk ke dalam sistem politik, artinya dia hanya bermain bertahan dan mengizinkan dirinya untuk diserang lawan yang bermain untuk memenangkan pertandingan.

"Kamu bahagia kalau kesebelasan yang kamu dukung tidak bisa memasukkan gol asal tidak kebobolan? Perjuangan efektif sebenarnya itu tentang memasukkan gol ke gawang lawan, bukan menjaga gawang tidak kebobolan," kata Budiman.


Ia menyebut orang yang bangga mempertahankan idealisme tanpa mau mencoba masuk ke dalam sistem politik adalah orang yang membuat pertandingan hidup tidak menarik.

Orang idealis seperti itu berarti tidak mau mencoba mewujudkan idealismenya dengan membangun peradaban yang lebih baik.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko: Tantangan anak muda saat ini jadi konservatif atau maju

Dalam kondisi tertentu, hal itu akan dimanfaatkan orang-orang jahat untuk membangun peradaban tidak baik karena orang-orang idealis tidak mampu berbuat apa-apa.

"Ingat ya, koruptor, penjahat, diktator itu bahagia kalau orang idealis di luar sistem," kata aktivis 98 itu.