Kigali (ANTARA) - Polisi Rwanda menangkap seorang pastor asal Amerika Serikat, yang akan menggelar konferensi pers di ibu kota serta merupakan pemilik stasiun radio yang ditutup oleh pemerintah setempat tahun lalu.
Gregg Schoof ditangkap lantaran "menggangu ketertiban umum," kata juru bicara kepolisian, John Bosco Kabera, kepada Reuters.
Otoritas Rwanda tahun lalu menutup stasiun radio milik Schoof, Amazing Grace, setelah radio itu menyiarkan ceramah yang dianggap pegiat HAM "menyebarkan kebencian terhadap kaum perempuan". Isi ceramah tersebut menggambarkan kaum perempuan "jahat".
Pada Minggu (6/10), Schoof mengirim undangan melalui email kepada awak media Rwanda untuk menghadiri konferensi pers, yang ingin ia gelar sebelum meninggalkan negara tersebut.
Baca juga: Rakyat Rwanda tentang polusi plastik
"Pastor Gregg Schoof akan menggelar konferensi pers akhir untuk memberi informasi terbaru semua tentang penutupan stasiun radio, kasus pengadilan dan hal lainnya," bunyi email tersebut.
Polisi menangkapnya di lokasi jumpa pers.
Juru bicara kepolisian menyebutkan Schoof diserahkan ke Biro Penyelidikan Rwanda (RIB) "untuk pengawasan lebih lanjut."
Juru bicara RIB tak menanggapi permintaan untuk memberi keterangan.
Sebelum ditangkap, Schoof menyebarkan siaran pers, yang menyebutkan Oktober ini gerejanya akan pindah ke Uganda karena pihak imigrasi Rwanda menolak permohonan perpanjangan visanya.
Baca juga: Rakyat Rwanda tentang polusi plastik
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Mantan kolonel "gembong" genosida Rwanda meninggal dunia
Minggu, 26 September 2021 9:32 Wib
Presiden Rwanda kritik kekalahan Arsenal dari Brentford di Liga Inggris
Senin, 16 Agustus 2021 16:11 Wib
Presiden Prancis meminta maaf atas genosida Rwanda
Kamis, 27 Mei 2021 20:58 Wib
Klaster COVID-19 di Rwanda barat meluas
Selasa, 16 Juni 2020 6:04 Wib
Rwanda gunakan "drone" tangkap pelanggar aturan karantina COVID-19
Sabtu, 18 April 2020 18:10 Wib
Rakyat Rwanda tentang polusi plastik
Senin, 4 Juni 2018 14:11 Wib
Dituduh Terlibat Genosida, Prancis Batal Ke Rwanda
Senin, 7 April 2014 6:54 Wib