Pada Senin sore rupiah melemah

id rupiah melemah,permintaan valas,bayar utang,bayar dividen,dolar as,kurs,perang dagang

Pada Senin sore rupiah melemah

Pekerja menghitung uang dolar Amerika Serikat dan rupiah di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta. Rupiah yang ditransaksikan pada Senin (12/8) masih lemah terhadap dolar AS, lantaran masih tingginya permintaan valas (dolar AS). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Senin sore melemah seiring masih tingginya permintaan valuta asing (valas).

Rupiah melemah 56 poin atau 0,39 persen menjadi Rp14.250 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.194 per dolar AS.

Analis pasar uang dari Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Senin, mengatakan, pelemahan rupiah hari ini dipicu kombinasi faktor eksternal dan domestik.

"Hari ini rupiah "depreciated", karena memang selain faktor eksternal, ada faktor internal juga. Permintaan valas masih besar setelah kemarin data CAD kuartal II keluar," ujar Rully.

Dari eksternal, tensi perang dagang kembali meninggi setelah Amerika Serikat dan China kembali saling balas dalam menerapkan kebijakan perdagangan luar negerinya.

"Sampai dengan kuartal III, kemungkinan "demand" untuk perusahaan dalam membayar utang dan pembayaran "dividen" masih tinggi," kata Rully.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah Rp14.205 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.205 per dolar AS hingga Rp14.256 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.220 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.195 per dolar AS.