Jakarta (ANTARA) - Puluhan anak-anak pencari suaka tampak ceria merayakan Hari Raya Idul Adha meski berada di tempat penampungan yang berlokasi di bekas Kodim Kalideres Jakarta Barat, Minggu.
Maryam (10) putri dari Syakila (40), pengungsi asal Afganistan sudah tinggal di Indonesia selama empat tahun, terlihat belum mandi tapi tak melunturkan wajah manisnya, tiba-tiba menghampiri Antara yang sedang bertugas di lokasi.
Beberapa anak lainnya ada yang masih tertidur, sarapan pagi di tenda dan ada juga yang tampak asyik bermain bola di depan gedung sambil sesekali tertawa terbahak-bahak saat bolanya masuk ke dalam selokan.
Kondisi ini tampak kontras dengan anak-anak warga sekitar lainnya yang ikut melaksanakan Salat Idul Adha, Maryam terlihat berkeliling di sekitar tenda pengungsian sambil sesekali menyunggingkan senyumnya.
“Aku tadi salat di tenda sana,” kata Maryam sambil menunjuk tendanya yang berada di ujung gedung.
Maryam yang cukup fasih berbahasa Inggris, mengatakan ia cukup senang bisa tinggal di tempat penampungan, dan bertemu teman-teman baru setelah sebelumnya tinggal di depan Kantor Imigrasi, Jakarta Barat.
Ia bahkan menceritakan tentang kerinduannya untuk bisa bersekolah lagi seperti waktu di kampung halamannya. Maryam sempat mengenyam pendidikan selama dua tahun. Kemampuan Bahasa Inggrisnya pun ia miliki saat bersekolah di Afganistan.
“Sepatumu mirip sepatu sekolahku,” kata Maryam sambil tersenyum menunjuk ke arah sepatu wartawan Antara.
Seperti halnya Maryam, Maisya (9) pengungsi asal Sudan juga terlihat bergembira menyambut kedatangan Antara di sana. Ia pun tak canggung untuk mengajak Antara bermain dan berbincang.
Meskipun tidak dapat merayakan Idul Adha, sepanjang hari wajah mereka selalu menampilkan senyuman saat mengobrol bersama teman-temannya sesama pencari suaka.
“Aku senang ada kakak datang ke sini,” kata Maisya dalam Bahasa Indonesia yang cukup fasih.
Di tempat penampungan itu dengan kondisi prihatin dan serba keterbatasan, Maryam, Maisya, serta anak-anak pencari suaka mengisi hari-harinya dengan bermain bersama, tertawa, dan bercengkrama satu sama lain.
Total jumlah pengungsi yang menempati tempat tersebut sebanyak 1.127 orang, terdiri atas 851 orang dewasa, dan 276 anak-anak.
Harapan mereka hanyalah bisa segera mendapatkan negara dan rumah baru agar bisa kembali belajar, bersekolah, dan hidup layak.
“Terima kasih sudah datang ke sini dan mengobrol dengan kami,” kata Maryam.
Berita Terkait
Muhammadiyah berbagi kado Ramadhan pada mualaf pengungsi eks Timor Leste
Minggu, 31 Maret 2024 21:31 Wib
Hindari "tragedi besar" di Gaza, Sekjen PBB serukan gencatan senjata
Jumat, 9 Februari 2024 10:33 Wib
Tiga pengungsi Rohingya kabur dari penampunga
Selasa, 23 Januari 2024 20:37 Wib
Satu juta pengungsi tiba di Rafah
Kamis, 4 Januari 2024 19:45 Wib
Presiden: isu Rohingya relevan dibicarakan dalam KTT ASEAN-Jepang
Sabtu, 16 Desember 2023 11:16 Wib
Pengungsi Rohingya di Aceh berjumlah 1.684 orang
Senin, 11 Desember 2023 21:44 Wib
700 pengungsi Rohingya di Aceh butuh penampungan yang layak
Senin, 11 Desember 2023 7:07 Wib
Sebanyak 315 pengungsi Rohingya mendarat di Pidie dan Aceh Besar
Minggu, 10 Desember 2023 16:25 Wib