Jenewa (ANTARA) - Ketua Pengawal Revolusi Iran (IRGC), Rabu, mengatakan musuh khawatir tentang kemungkinan perang dan sebaliknya memusatkan perhatian pada konflik ekonomi, menurut Kantor Berita Fars.
Ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran meningkat sejak Trump menarik Washington dari perjanjian nuklir 2015 tahun lalu dan melarang semua penjualan internasional minyak Iran.
Pada Juni, Amerika Serikat hampir mengebom Iran. Presiden Donald Trump membatalkan serangan udara balasan pada menit-menit terakhir sebelum peluncuran. Trump mengaku bahwa serangan tersebut, yang untuk membalas Iran karena telah menembak jatuh drone (pesawat nirawak) milik AS, akan memakan lebih banyak korban.
."Di sektor militer kami telah benar-benar menutup jalur musuh," tegas Mayor Jenderal Hossein Salami.
"Dalam situasi saat ini, musuh yang khawatir soal meletusnya perang dan kekhawatiran ini terlihat dalam perangai taktik dan fisik mereka ... Di titik kritis saat ini, perang ekonomi menjadi sektor utama bagi musuh untuk melawan kami," kata dia.
Baca juga: Jenderal Iran: Konflik dapat menyebar tak terkendali
Baca juga: Inggris : perang AS-Iran bisa terjadi
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Kementerian ESDM: Indonesia tak impor migas dari Iran
Senin, 15 April 2024 13:39 Wib
AS tidak akan ikut balas Iran
Minggu, 14 April 2024 13:24 Wib
Timnas Iran dan Uzbekistan melaju ke ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Rabu, 27 Maret 2024 5:36 Wib
Piala Asia, Pelatih Qatar sebut kecepatan tinggi dalam menyerang sukses hancurkan Iran
Kamis, 8 Februari 2024 15:04 Wib
Piala Asia: Drama lima gol bawa Qatar ke final usai menang 3-2 atas Iran
Kamis, 8 Februari 2024 5:30 Wib
Qatar vs Iran, ambisi dua tim untuk mengulang sukses di puncak kompetisi
Rabu, 7 Februari 2024 6:39 Wib
Piala Asia: Iran singkirkan Jepang lewat gol penalti di menit akhir
Sabtu, 3 Februari 2024 23:52 Wib
AS lancarkan serangan balasan di Irak dan Suriah
Sabtu, 3 Februari 2024 11:03 Wib