Harga Ikan di Bandarlampung Stabil Pascatsunami

id Harga ikan normal, pedagang, pasar

Harga Ikan di Bandarlampung Stabil Pascatsunami

Pedagang ikan di Pasar Gudang Lelang, Bandarlampung. (Antara Lampung/HO)

Meskipun harga normal konsumen atau pembeli ikan di pasar relatif sepi sejak bencana tsunami Selat Sunda lalu. Pasokan ikan dari nelayan pun masih sulit didapatkan, tetapi harganya cenderung normal
Bandarlampung (Antaranews Lampung) - Harga komoditas ikan di Pasar  Gudang Lelang, Teluk Betung Selatan, Kota Bandarlampung, pada pekan kedua  Januari 2019 relatif stabil. 
  
"Meski harga ikan normal, di pasar relatif sepi pengunjung sejak bencana tsunami Selat Sunda lalu. Pasokan ikan dari nelayan pun masih sulit didapatkan, tetapi harganya cenderung normal," kata Sulastri (55), pedagang ikan di Pasar Ikan Gudang Lelang di Bandarlampung, Selasa.
         
Sulastri yang telah berjualan sejak berumur 15 tahun di pasar tersebut, menyebutkan bahwa harga komoditas ikan bergantung pada stok dan permintaan.
        
"Meskipun harga ikan dari nelayan relatif normal, tetapi jika pembeli sedikit maka harganya dapat naik, begitupun sebaliknya," katanya.
        
Ia menjelaskan, nelayan perahu kecil sudah mulai melaut lagi, meskipun hasil tangkapannya tidak sebanyak sebelumnya. 
  
Namun demikian, lanjutnya, jumlah pembeli cenderung berkurang, padahal biasanya di Pasar Gudang Lelang saat pergantian tahun dan beberapa hari setelahnya selalu ramai pengunjungnya.
        
Harga ikan saat ini masih normal, seperti ikan tanjan Rp15.000,00/kg, udang tambak Rp70.000,00/kg, cumi Rp70.000/kg dan tenggiri Rp90.000/kg.
        
Kemudian, ikan teri antara Rp30.000-Rp40.000/kg, teri nasi Rp40.000/kg, rebo menjadi Rp25.000/kg, ikan bawal Rp50.000/kg, sotong Rp60.000/kg.
        
"Agak susah pasokannya itu ikan sepak, kakap, dan kerapu," tambah Sulastri.
        
Ia menjelaskan berkurangnya konsumen juga mempengaruhi pendapatan pedagang. Biasanya mendapatkan keuntungan Rp150 ribu per hari, sekarang hanya Rp80.000/hari. 
  
"Padahal kalau tahun baru biasanya pembeli ramai, ini malah sebaliknya. Pedagangnya juga berkurang, bisa dilihat beberapa pedagang ikannya tak jualan," katanya. 
  
Hal sama juga dikatakan oleh pedagang ikan lainnya, Aing (55).
        
Ia mengatakan, pasokan dan harga ikan sudah mulai stabil, namun daya beli masyarakat sedang turun.
        
"Kalau dikira-kira, sekitar 10-20 persen penurunan jumlah pembeli dari sebelum terjadi tsunami," katanya. 
   
Dia berharap minat beli masyarakat akan kembali pulih sehingga penjualan ikan segar dapat normal kembali.          
   
"Harapannya, semoga nelayan bisa melaut seperti semula, biar pasokannya juga kembali normal, dan pembeli ramai lagi," ujarnya