Jakarta (Antaranews Lampung) - Laju penguatan nilai tukar (kurs) rupiah tertahan aksi ambil untung sebagian pelaku pasar, sehingga Senin pagi rupiah bergerak melemah tipis sebesar lima poin ke posisi Rp14.600 dibandingkan sebelumnya Rp14.595 per dolar AS.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Senin, mengatakan laju rupiah sedikit tertahan setelah pergerakannya cenderung menguat pada pekan lalu.
"Pelemahan rupiah relatif wajar, sebagian pelaku pasar mengambil posisi ambil untung," katanya.
Kendati demikian, menurut dia, pelemahan rupiah cenderung terbatas mengingat banyak sentimen positif dari dalam negeri, di antaranya kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi enam persen, yang bertujuan untuk menyelamatkan defisit transaksi berjalan.
Selain itu, kata dia, peluncuran Paket Kebijakan Ekonomi ke-16 oleh Pemerintah yang antara lain berisi perluasan industri yang mendapatkan fasilitas "tax holiday" turut menjadi sentimen positif bagi rupiah.
"Pelaku pasar akan merespon positif kebijakan itu karena nantinya diasumsikan dapat mendorong sejumlah industri berkembang, yang pada akhirnya dapat meningkatkan investasi dan perolehan pajak sehingga pertumbuhan ekonomi dapat meningkat," katanya.
Ia memproyeksikan, kurs rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.595-Rp14.615 per dolar AS. Diharapkan kembali bergerak ke area positif seiring masih adanya sejumlah sentimen positif dari dalam negeri.
Berita Terkait
Rupiah Rabu pagi Rp16.252 per dolar AS
Rabu, 17 April 2024 9:37 Wib
Rupiah tergelincir 36 poin ke level Rp15.933 per dolar AS
Rabu, 3 April 2024 9:18 Wib
Humpuss Maritim Internasional bukukan laba bersih 12,69 juta dolar AS di 2023
Selasa, 2 April 2024 10:39 Wib
Rupiah tergelincir 0,08 persen jadi Rp15.755 per dolar AS
Selasa, 5 Maret 2024 9:51 Wib
Neraca perdagangan Lampung surplus 255,28 juta dolar AS
Jumat, 1 Maret 2024 14:35 Wib
Rupiah turun jadi Rp15.647 per dolar AS
Selasa, 27 Februari 2024 9:10 Wib
Rupiah Rabu pagi Rp15.673 per dolar AS
Rabu, 21 Februari 2024 9:51 Wib
Dadan Tri Yudianto sebut ada oknum penegak hukum minta uang 6 juta dolar AS
Selasa, 20 Februari 2024 20:04 Wib