Padahal, sebelumnya masyarakat setempat harus menempuh jarak sepanjang 61 Km menuju SPBU terdekat, tidak jarang pula akhirnya mereka harus membeli dari pengecer dengan harga yang cukup tinggi. Premium bisa mencapai Rp10.000 dan solar mencapai Rp8.000 perliter.
Kini, SPBU Kompak 26.348.05 di daerah itu, Jumat diresmikan menjadi titik BBM Satu Harga ketiga yang resmi beroperasi dibawah wilayah Pertamina Marketing Operation Region II Sumbagsel.
Peresmian ini dilakukan langsung oleh Ketua Badan Pengalur Hilir (BPH) Migas, M. Fanshurullah Asa bersama Manager Retail Fuel Marketing Region II, Putut Andriatno, Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus serta masyarakat Bandar Negeri Suoh.
"Dengan beroperasinya SPBU Kompak ini, masyarakat Pekon Gunung Ratu dapat menikmati, menggunakan, dan memenuhi kebutuhan energi bagi kendaraannya dengan harga yang berlaku di Lampung,” ujar Pjs. Communication & CSR Sumbagsel, Taufikurachman, dalam siaran pers Pertamina Marketing Operation Region II Sumbagsel, Minggu..
Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No.136 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis Bahan Bakar Tertentu (solar) dan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (premium) secara nasional, Pertamina ditargetkan mendirikan lembaga penyalur di 150 titik di seluruh Indonesia selama tiga tahun dari 2017-2019.
Pada 2017 ditargetkan 54 lokasi, tahun 2018 sebanyak 67 lokasi dan 29 lokasi pada tahun 2019. Hingga Oktober 2018, total 110 titik BBM Satu Harga sudah beroperasi di seluruh Indonesia.
"Untuk Sumbagsel, ada empat titik BBM Satu Harga, tiga sudah beroperasi yakni di Enggano (Bengkulu), Lalan (Sumsel), dan Suoh Lampung). Kami terus memonitor ketiganya agar penyaluran BBM ke wilayah ini lancar. Satu lagi tugas kami adalah mengoperasikan BBM Satu Harga di Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, kami targetkan selesai tahun ini," kata Taufik.
