Greysia/Apriyani ditaklukkan Misaki/Ayaka

id greysia/apriyani

Greysia/Apriyani ditaklukkan Misaki/Ayaka

Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu (kiri) dan Greysia Polii (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/kye/17)

Misaki/Ayaka punya pola permainan. Itu terbukti karena mereka adalah juara Olimpiade 2016. Teknik permainan mereka bagus. Kami harus berada di atas mereka dalam mental bertanding meskipun pada tingkatan yang sama, kata Greysia
Jakarta (Antaranews Lampung) - Pasangan atlet bulu tangkis ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu takluk dari pasangan Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dalam pertandingan semifinal turnamen China Terbuka 2018 yang berlangsung di Jiangsu, China, Sabtu (22/9).

Greysia/Apriyani, seperti dipantau Antara di Jakarta, dari situs resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), kalah dalam tiga gim 17-21, 21-12, dan 16-21 selama 76 menit permainan turnamen tingkat Super 1000 itu.

Pertandingan semifinal itu menjadi pertemuan kedelapan dari kedua pasangan dengan kedudukan 1-7 untuk Greysia/Apriyani.

Pada pertemuan terakhir mereka dalam Asian Games 2018, Greysia/Apriyani kalah 15-21, 17-21 dari ganda andalan Negeri Sakura itu.

"Misaki/Ayaka punya pola permainan. Itu terbukti karena mereka adalah juara Olimpiade 2016. Teknik permainan mereka bagus. Kami harus berada di atas mereka dalam mental bertanding meskipun pada tingkatan yang sama," kata Greysia setelah pertandingan perempat final Jumat (21/9), seperti tercantum dalam situs Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI).

Sementara, Apriyani mengatakan perlawanan terberat menghadapi pasangan putri Jepang adalah berganti pola permainan secara cepat setelah kehilangan poin.

"Paling melelahkan bagi saya adalah ketika harus mempertahankan fokus permainan dan menjaga pikiran. Durasi latihan kami lebih lama dibanding pertandingan. Tapi, pertandingan lebih melelahkan empat kali lipat dibanding latihan karena harus menjaga fokus permainan," kata Apriyani.

Kekalahan Greysia/Apriyani berarti Indonesia hanya menempatkan satu wakil pada pertandingan final turnamen berhadiah total satu juta dolar AS itu yaitu Anthony Ginting pada nomor tunggal putra.

Anthony akan menghadapi tunggal putra Jepang Kento Momota yang mengalahkan pemain tuan rumah Shi Yuqi pada laga semifinal 21-10, 21-17