Stok daging sapi di Lampung aman

Bandarlampung  (Antaranews Lampung) - Pemerintah Provinisi Lampung menjamin stok daging sapi untuk bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah, aman.

"Stok tersebut lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Lampung," kata Pelakaana Tugas (Plt) Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung, Taufik Hidayat, di Bandarlampung, Selasa.

Lampung, lanjutnya, adalah lumbungnya daging, dengan stok sapi sekitar 59.000 ekor. Pemprov memprioritaskan ketersediaan dan keterjangkauan daging sapi di Provinsi Lampung.

Menurutnya, menjadi kewajiban Pemerintah Provinsi Lampung dalam menjaga ketersediaan dan keterjangkauan segala macam bentuk pangan, khususnya daging sapi.

Pihaknya, terus berupaya dalam menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga produk peternakan. Saat ini, Provinsi Lampung memiliki stok daging sapi lebih dari cukup untuk menghadapi hal tersebut.

"Kami akan memprioritaskan ketersediaan dan keterjangkauan daging sapi untuk masyarakat Lampung terlebih dahulu. Baru selanjutnya akan memasok ke daerah lain. Tentunya daging sapi yang disediakan merupakan daging yang aman, sehat, utuh dan halal," jelas Taufik.

Ia juga menjelaskan Pemprov Lampung telah sepakat untuk menolak impor daging kerbau dari India.

"Kita telah sepakat untuk menolak daging impor kerbau. Hal ini dilakukan karena kita sudah swasembada daging sapi. Selain itu, masuknya daging kerbau ke beberapa Provinsi di Indonesia telah mengacaukan pasar daging di beberapa daerah tersebut," katanya.

Sementara itu, Kadis Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung Dessy Romas menjelaskan stok daging sapi di Provinsi Lampung sangat cukup untuk menghadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1439 H.

Bahkan, lanjutnya, stok tersebut mampu memasok daerah Jabodetabek dan Sumatera. "Dalam menghadapi bulan puasa dan lebaran, kita akan memprioritaskan ketersediaan dan keterjangkauan harga daging sapi bagi masyarakat Lampung. Selain daging sapi, Lampung juga memiliki stok yang lebih dari cukup untuk ayam dan telur," ujarnya.

Ia menjelaskan kondisi ini perlu dukungan dari pihak terkait dan feedloter di Lampung.

Tampan selaku pelaku usaha peternakan sapi di Bandarlampung mengatakan ketersediaan daging sapi di Lampung lebih dari cukup, bahkan harga dalam keadaan stabil.

"Untuk menghadapi gejolak harga yang muncul, tentu tata niaga harus dijaga," jelasnya.

Terkait harga, ia menjelaskan bahwa harga bergantung dari bagian yang dibeli seperti dagingnya saja sekitar 110 ribu/kg dan untuk daging yang masih ada lemaknya sekitar 80 ribu/kg.