Perlu ditanamkan nilai menghargai orang lain pada anak

id jane cindy

Perlu ditanamkan nilai menghargai orang lain pada anak

Psikolog anak Jane Cindy MPsi (Foto: net)

Orang tua perlu berperan aktif dalam menanamkan nilai-nilai perilaku yang baik dan melakukan komunikasi yang terbuka kepada anak, kata Cindy

Jakarta (Antaranews Lampung) - Psikolog anak Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro, Jane Cindy, mengatakan anak perlu ditanamkan nilai-nilai perilaku yang baik sehingga bisa menghargai dan menghormati orang yang lebih tua, termasuk guru.

"Orang tua perlu berperan aktif dalam menanamkan nilai-nilai perilaku yang baik dan melakukan komunikasi yang terbuka kepada anak," kata Cindy saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Cindy mengatakan orang tua harus melakukan komunikasi yang terbuka dengan anak agar dapat memantau teman-teman yang sering berinteraksi dengannya, serta memberikan arahan apabila ada salah satu teman menunjukkan sikap yang tidak baik.

Selain memantau teman-teman dalam pergaulan anak, orang tua juga harus membatasi penggunaan gawai pada anak dan mengawasi tontonan anak di televisi.

Pergaulan dengan teman, tontonan di televisi maupun permainan yang dimainkan dengan gawai dapat menjadi faktor penyebab sikap anak tidak menghargai dan menghormati orang tua, meskipun faktor utama adalah pola pengasuhan orang tua.

"Idealnya, anak usia sekolah tidak menggunakan gawai pada hari sekolah. Gawai hanya boleh digunakan saat akhir pekan, itu pun dibatasi misalnya satu jam di pagi hari dan satu jam di sore hari," tuturnya.

Bila anak melanggar kesepakatan waktu penggunaan gawai, orang tua dapat memberikan konsekuensi berupa tidak memberikan gawai pada akhir pekan.

Cindy juga menyarankan orang tua agar anak tidak menonton tayangan yang mengandung kekerasan di televisi. Bahkan tayangan kartun pun harus diwaspadai karena tidak semua kartun mendidik dan mengandung materi kekerasan.

"Anak sangat mungkin menirukan apa yang mereka tonton. Anak adalah 'observer learner' yang akan menyerap apa yang berkali-kali mereka tonton," katanya.

Sementara itu, konflik yang melibatkan guru dengan murid masih saja terjadi. Sebelumnya seorang guru meninggal setelah kabarnya dihadang oleh salah satu muridnya sepulang mengajar di sekolah, juga ada guru yang harus dirawat di rumah sakit karena dilempar kursi plastik di dalam kelas.

Guru yang meninggal itu diduga dianiaya muridnya karena tidak terima saat ditegur karena tertidur di dalam kelas, sedangkan guru dilempar kursi plastik karena menegur salah satu muridnya yang bermain gawai saat pelajaran di dalam kelas.