Damaskus, Suriah (Antara/Xinhua-OANA) - Pada Senin lalu, Turki memperingatkan Pemerintah Suriah agar tidak mengirim tentara ke Afrin untuk mendukung milisi YPG.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengadakan dua percakapan telepon terpisah dengan timpalanya dari Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Hassan Rouhani guna memperingatkan agar tindakan semacam itu tidak dilakukan, demikian laporan Xinhua yang disiarkan Antara, Kamis.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavarov pada Senin menyerukan perundingan langsung antara Damaskus dan Ankara guna menyelesaikan krisis Afrin.
Sementara itu Washington, meskipun menyatakan AS mendukung hak Turki untuk mempertahan diri, telah menyeru Ankara agar memperlihatkan penahanan diri.
Departemen Luar Negeri AS pada Selasa (20/2) menyatakan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson dan Erdogan sepakat untuk mengadakan pertemuan lebih lanjut dan membentuk kelompok kerja guna meredakan ketegangan di Afrin.
YPG telah menguasai Afrin sejak 2012, setelah pasukan Pemerintah Suriah menarik diri dari daerah tersebut --yang kebanyakan warganya Suku Kurdi.
Penerjemah : Chaidar
Berita Terkait
Irak nyaman di puncak usai tumbangkan Filipina 1-0
Jumat, 22 Maret 2024 5:22 Wib
AS lancarkan serangan balasan di Irak dan Suriah
Sabtu, 3 Februari 2024 11:03 Wib
Piala Asia: Jordania kalahkan Irak lewat laga dramatis untuk melaju ke perempat final
Selasa, 30 Januari 2024 0:37 Wib
Piala Asia: Irak tutup babak grup dengan kalahkan Vietnam
Kamis, 25 Januari 2024 5:30 Wib
Marselino pencetak gol termuda keempat Piala Asia di abad 21
Selasa, 16 Januari 2024 21:42 Wib
Piala Asia: Timnas Indonesia layangkan protes pada AFC soal gol kontroversial Irak
Selasa, 16 Januari 2024 5:09 Wib
Piala Asia: Indonesia ditekuk Irak 3-1 di laga perdana
Selasa, 16 Januari 2024 3:36 Wib
Timnas Indonesia asah kekompakan pemain jelang hadapi Irak
Senin, 15 Januari 2024 5:46 Wib