Amsterdam, (Antara/Reuters) - Satu kapal angkatan laut Belada yang bertugas pada badan pengelola perbatasan Uni Eropa, Frontex, menyelamatkan hampir 200 migran di sebuah kapal yang sedang tenggelam di Mediterania, kata Kementerian Pertahanan, Rabu.
Sebanyak 16 perempuan dan dua ibu hamil ikut berada di kapal nahas tersebut, kata kementerian dalam sebuah pernyataan.
Kapal Belanda bereaksi terhadap sinyal kapal tersebut, yang sedang mengalami masalah dan nyaris tenggelam. Kapal sedang berlayar satu minggu untuk menyeberang dari Mesir menuju Sisilia.
Para migran tersebut dibagi makanan, air dan obat-obatan, kata pernyataan.
Belanda telah mengerahkan satu kapal, pesawat dan marinir untuk bergabung dengan Frontex, badan Uni Eropa yang menangani migran dalam jumlah begitu besar yang tiba di Eropa selatan.
Antara 1 Januari dan 5 Juni tahun ini, lebih dari 2.800 orang tercatat kehilangan nyawa di Mediterania, menurut UNICEF.
Jumlah itu pada 2015 tercatat 3.770 orang.
Berita Terkait
Presiden Prabowo disambut upacara kenegaraan di Istana Al Ittihadiya, Mesir
Rabu, 18 Desember 2024 19:36 Wib
Aset bangunan dan tanah Masjid Al-Bakrie milik Pemprov Lampung
Senin, 9 Desember 2024 14:41 Wib
Bashar al Assad beserta keluarga tiba di Moskow
Senin, 9 Desember 2024 9:02 Wib
Trump sebut situasi Suriah kacau, AS tidak boleh terlibat
Minggu, 8 Desember 2024 16:59 Wib
Dankormar beri sinyal Marinir dipimpin pati bintang tiga direstui Presiden
Sabtu, 16 November 2024 15:55 Wib
Santri apresiasi seleksi Olimpiade Santri Nusantara di Lampung
Selasa, 12 November 2024 14:54 Wib
"Lapor Mas Wapres" adalah akses cepat masyarakat sampaikan aspirasi
Senin, 11 November 2024 11:20 Wib
KRI WSH-991 latihan tempur jarak dekat
Kamis, 31 Oktober 2024 20:03 Wib