Krui, Lampung (ANTARA Lampung) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pertambangan dan Energi Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung Hasbie Aska mengatakan pihaknya segera membangun jalan lingkar untuk mengantisipasi putusnya jalur transportasi akibat bencana alam.
"Kami akan bangun jalan alternatif sehingga kejadian putus jembatan yang menghubungkan Pekon Gedung Cahaya Kuningan dengan Pekon Sukabanjar Kecamatan Ngambur di Pesisir Barat tidak sampai melumpuhkan transportasi di wilayah ini," kata dia, saat dhubungi dari Bandarlampung, Selasa.
Pihaknya telah mengajukan rencana pembangunan tersebut kepada Kementerian Pekerjaan Umum terkait peristiwa putus jembatan yang menghubungkan kedua desa tersebut.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan perbaikan jembatan yang putus itu. Namun, saat ini baru bersifat sementara, sehingga kendaraan roda dua saja yang bisa melaluinya.
Sedangkan, untuk kendaraan roda empat masih harus menunggu perbaikan secara permanen.
"Kami sudah ajukan, dan saat ini masih menunggu alat berat agar bisa melakukan perbaikan tersebut," kata dia.
Rencananya, jembatan permanen akan dibangun dengan menggunakan konstruksi kerangka baja dengan panjang sekitar 54 meter.
Wilayah itu nantinya akan dibangun jalan lingkar pekon (desa), sehingga akses jalan penghubung antarpekon di Sukabanjar tidak lagi terkendala.
Diharapkan, ke depan jika di wilayah itu kembali terjadi bencana alam, sudah memiliki jalur alternatif untuk akses transportasi, mengingat saat ini hanya ada satu jalur saja.
"Pembangunan jembatan dengan mengunakan kerangka baja, pembangunan jalan dan lainnya setelah bencana yang terjadi di Pekon Sukabanjar tersebut menggunakan dana bencana alam yang bersumber dari APBD dengan total anggaran sekitar Rp2,6 miliar secara keseluruhan," ujar Hasbie.
Ia menargetkan, tahun ini pembangunan jembatan permanen dan akses jalan di wilayah itu selesai.
"Tahun ini juga kami akan melakukan normalisasi aliran sungai yang ada di Kecamatan Ngambur juga sudah diusulkan ke pemerintah pusat," ujarnya.
Sedangkan usai bencana yang terjadi di wilayah itu, pihaknya sudah mengajukan kepada Kementerian PU dan telah membentuk tim teknis untuk melakukan pengkajian cepat dan investigasi terkait penyebab banjir. (Ant)