Jerman Juara Piala Dunia Di Brazil 2014

id Jerman Juara Piala Dunia Di Brazil 2014, Brasil, Mario Goetze, Philips Lahm, Thomas Muller, Sepak Bola, Football, World Cup, Argentina, Lionel Messi

Jerman Juara Piala Dunia Di Brazil 2014

Pemain Timnas Jerman, Mario Goetze (tengah) mencium piala usai penghormatan pemenang setelah dia berjasa mencetak gol kemenangan di masa perpanjangan waktu ketika Jerman mengalahkan Argentina dengan skor 1-0. (ANTARA FOTO/Dok-Repro-TVOne/M.Tohamaksun

Bintang Bayern Munich Goetze mencetak gol pada menit ke-113 untuk akhirnya mematahkan pertahanan Argentina ketika impian Lionel Messi untuk menyamai Diego Maradona berakhir dengan kekalahan."
Rio de Janeiro (Antara/AFP) - Mario Goetze mencetak gol kemenangan di masa perpanjangan waktu ketika Jerman mengalahkan Argentina dengan skor 1-0, untuk membuat mereka menjadi tim Eropa pertama yang menjuarai Piala Dunia yang dilangsungkan di Amerika Selatan pada Minggu (Senin WIB).

Bintang Bayern Munich Goetze mencetak gol pada menit ke-113 untuk akhirnya mematahkan pertahanan Argentina ketika impian Lionel Messi untuk menyamai Diego Maradona berakhir dengan kekalahan.

Momen penentuan di Piala Dunia ini berada di ambang adu penalti, di mana pada pertandingan ini 74.738 penonton memadati Stadion Maracana di Rio de Janeiro.

Andre Schuerrle merangsek dari sisi kiri dan mengirim umpan silang untuk dituntaskan Goetze.

Pemain 22 tahun itu mengontrol bola dengan dadanya dan kemudian melepaskan sepakan voli melewati Sergio Romero untuk memicu kegembiraan di antara para penonton yang sebagian besar mendukung Jerman.

Argentina dan Messi memiliki sejumlah peluang bagus, termasuk satu peluang bagus yang gagal dimanfaatkan Messi pada babak kedua.

Messi tidak terlalu bersinar pada sebagian besar jalannya pertandingan malam ini dan malam buruknya memuncak ketika tendangan bebas yang dimilikinya pada fase akhir pertandingan ini melambung tinggi di atas mistar gawang.

Kemenangan ini turut dirayakan warga Brazil, yang memiliki prospek harus melihat musuh bebuyutan mereka di Amerika Selatan Argentina mengangkat trofi di kandang mereka.

Menjelang pertandingan dimulai Jerman harus merombak tim di mana mereka terpaksa memainkan Christoph Kramer yang tidak berpengalaman untuk menggantikan Sami Khedira, setelah bintang Real Madrid itu mengalami cedera betis saat melakukan pemanasan.

Dengan Bastian Schweinsteiger menguasai lapangan tengah, Jerman menggempur teritorial Argentina, melakukan operan dengan mulus dan menjinakkan Messi sepanjang pertandingan.

Namun meski Jerman mendominasi pada awal pertandingan, mereka hanya menciptakan sedikit peluang bersih.

Dan justru Argentina yang mendapat peluang bagus untuk membuka gol.

Sundulan yang salah arah dari Toni Kroos saat ia berniat mengarahkan bola ke Manuel Neuer membuat bola jatuh ke jalur pergerakan Gonzalo Higuain.

Namun saat ia hanya tinggal menaklukkan Neuer, tembakan penyerang Napoli itu melebar yang memicu ketidak percayaan dari para penggemar dan rekan-rekan setimnya.

Jerman terus mengancam untuk mendapatkan gol pembuka, dan operan Philipp Lahm hampir membuat Thomas Mueller mampu mencetak gol.

Bagaimanapun, Argentina terus menebar ancaman melalui serangan balik.

Schweinsteiger mendapat kartu kuning akibat pelanggarannya terhadap Ezequiel Lavezzi yang terjadi pada menit ke-30.

Beberapa saat kemudian, Argentina mampu mencetak gol, namun gl itu harus dianulir karena offside.

Messi menyodorkan bola kepada Lavezzi di sisi kanan yang meneruskannya dengan umpan silang mendatar untuk dituntaskan Higuain.

Bagaimanapun, kegembiraan Higuain tidak bertahan lama setelah wasit Italia Nicola Rizzoli meniup peluit untuk terjadinya offside.

Masalah-masalah personel Jerman bertambah ketika pengganti Khedira, Kramer, harus meninggalkan lapangan akibat cedera, untuk kemudian digantikan Andre Schurrle.

Bagaimanapun Jerman mampu mengatasi masalah itu, dan dengan cepat mereka segera kembali mengendalikan permainan.

Schuerrle memaksa Romero melakukan penyelamatan pada menit ke-37, melalui tembakan dengan memanfaatkan umpan tarik Mueller.

Namun dengan potensi ancaman yang dimiliki Messi, Jerman tidak pernah benar-benar dapat mengendurkan urat syaraf.

Messi merangsek dari sisi kanan dan berlari menuju kotak penalti awang, untuk mengecoh Neuer namun Jerome Boateng masih mampu menyelamatkan gawangnya.

Pada akhir babak pertama, Benedikt Hoewedes nyaris mencetak gol, ketika tandukannya memanfaatkan tendangan sudut Kroos yang kemudian masih membentur mistar gawang.

Babak kedua dimulai dengan pola serupa, Jerman mengendalikan penguasaan bola namun Argentina sering mengancam melalui serangan balik.

Messi menyia-nyiakan peluang lainnya ketika Argentina mendapat kans dua menit setelah babak kedua dimulai, ia mengejar operan dari Lucas Biglia namun tembakannya masih melebar.

Pertandingan yang berlangsung sengit ini memicu keluarnya kartu-kartu dari wasit Rizzoli, yang memperingatkan Javier Mascherano dan Sergio Aguero dalam dua kesempatan yang waktunya tidak berbeda jauh, untuk pelanggaran yang dilakukan mereka terhadap Miroslav Klose dan Schweinsteiger.

Pada sisa babak kedua, tidak ada satupun dari kedua tim yang mampu menebar ancaman serius.

Jerman mengendalikan permainan tanpa benar-benar menguji Romero, sedangkan Argentina tidak mampu melewati pertahanan Jerman yang dipimpin oleh Mats Hummels dan Boateng.

Schuerrle nyaris memecah kebuntuan pada babak pertama perpanjangan waktu, yang memaksa Romero melakukan penyelamatan bagus.

Pertandingan nampaknya akan dituntaskan dengan adu penalti, namun mampu Goetze memastikan kemenangan Jerman.

Penerjemah: A.R.A Adipati/A. Budiman.