Rangkaian HUT Lampung Barat Ditutup Tausiah

id Pemkab Lampung Barat Tutup Rangkaian HUT

Liwa, Lampung Barat (ANTARA LAMPUNG) - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat menutup rangkaian kegiatan memeriahkan ulang tahun ke-22 salah satu kabupaten di Provinsi Lampung ini.





"Setelah berbagai kegiatan lomba, karnaval budaya, dialog, jalan sehat, pesta topeng sekura dan hiburan dari Slank, maka untuk menutup rangkaian HUT ke-22 Kabupaten Lampung Barat, dengan puncak acaranya diisi tausiah dari Ustadzah Mamah Dedeh sebagai wujud syukur," kata Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri didampingi Kepala Bagian Humas dan Protokol Burlianto Eka Putra, di Liwa, Lampung Barat, Senin (30/9).





Bupati ini juga mengajak masyarakat setempat mensyukuri situasi aman dan nyaman di daerah yang telah berusia 22 tahun tersebut.





Selama ini, kata Mukhlis yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Lampung Barat itu, tausiah yang dibawakan ustadzah kondang itu di televisi cukup menjadi idola ibu-ibu, bahkan untuk bisa menyaksikan siraman rohani Mamah Dedeh ada warga Lampung Barat yang rela ke Bandarlampung.





"Karena itu, kami undang Mamah Dedeh ke Liwa supaya ibu-ibu bisa bertatap muka langsung mendengarkan ceramahnya untuk mengambil dan menerapkan pesan yang baik," ujarnya pula.





Pemkab Lampung Barat juga berkomitmen untuk mendorong peningkatan kerohanian dan keagamaan warganya.





Sebagai daerah yang penduduknya lebih dari 98 persen beragama Islam, Pemkab Lampung Barat berupaya konsen untuk mendidik para siswa dengan nilai-nilai Islami, sehingga seluruh siswi SD, SMP, dan SMA sederajat yang beragama Islam diwajibkan mengenakan jilbab, selain itu siswa muslim SD yang akan melanjutkan ke SMP harus melampirkan sertifikat lulus mengaji.





"Buat guru mengaji, imam masjid, dan PPN juga diberikan insentif," ujar Mukhlis lagi.





Belasan ribu warga yang didominasi kaum ibu dari berbagai kecamatan di Lampung Barat antusias menyimak tausiah dari ustadzah kondang Mamah Dedeh di lapangan terbuka kompleks PLTA Waybesai, Sumberjaya, Lampung Barat.





"Syukur itu menampakkan nikmat dari Allah SWT, contohnya bila ada anak yatim minta bantuan ya diberi seikhlasnya. Kufur itu menyembunyikan nikmat, seperti badan sehat tapi diajak pengajian tidak mau berangkat karena alasan sakit," ujar Mamah Dedeh yang mengajak jamaah mensyukuri karunia Allah SWT dan tidak mudah mengeluh dalam menyikapi segala persoalan yang dihadapi.





Kepada Bupati Mukhlis Basri dan jajaran pemimpin daerah itu, Mamah Dedeh mengingatkan untuk harus mengikrarkan diri kepada masyarakat dan menelurkan program yang diperlukan oleh warga daerah ini agar menjadi sejahtera, karena apa yang dikerjakan akan diminta pertanggungjawabannya di kemudian hari.





"Karena itu, untuk memilih pemimpin harus yang memikirkan dan melindungi rakyatnya, dan berjanji untuk membuat serta melaksanakan program yang berpihak kepada rakyat," kata Mamah Dedeh kepada jamaah.