Tanjungpinang (ANTARA LAMPUNG) - Puluhan penumpang Sriwijaya Airlines ditelantarkan selama sekitar 18 jam di Bandara Soekarno-Hatta baru-baru ini, karena penerbangan ditunda akibat asap yang berasal dari daratan Riau.
"Kami adalah penumpang yang seharusnya diangkut ke Tanjungpinang Jumat pekan lalu pukul 16.30 WIB, namun penerbangan ditunda hingga keesokan harinya sekitar pukul 12.00 WIB. Sementara kami hanya diberi makan malam," kata Ani, salah seorang penumpang Sriwijaya, Senin (24/6).
Ani adalah penumpang Sriwijaya yang diterbangkan dari Yogyakarta, dan transit di Jakarta pada Jumat (21/6), sebelum diterbangkan keesokan harinya ke Tanjungpinang. Ia merasa pelayanan yang diberikan pihak Sriwijaya tidak maksimal. Bahkan tidak memperlakukan penumpangnya secara manusiawi, karena penumpang dibiarkan telantar dan bermalam di ruang tunggu bandara.
"Tidak ada makan pagi, penginapan dan makan siang. Pihak Sriwijaya merasa penundaan pesawat itu bukan kesalahannya, melainkan alam akibat asap tebal yang mencemari udara di Tanjungpinang sehingga tidak dapat mendarat," ujarnya.
Dia mengaku trauma menjadi penumpang Sriwijaya. Akibat penundaan penerbangan itu, Ani mengalami kerugian materi.
"Saya jadi sakit, karena harus tidur di kursi di ruang tunggu bandara," katanya.
Hal senada dikatakan Nel, pedagang di Pasar Baru Tanjungpinang, yang menjadi penumpang Sriwijaya saat itu. Sampai sekarang Nel mengaku masih sakit karena harus bermalam di bandara dan telat makan.
Selain itu, Nel mengaku mengalami kerugian materi, karena rekan bisnisnya asal Singapura gagal bertransaksi denganya dua hari yang lalu.
"Jika pesawat itu tiba pada Jumat malam, maka transaksi jadi dilaksanakan. Tetapi penundaan penerbangann menyebabkan rekan bisnis saya pulang ke Singapura," ujarnya.
Sementara itu anggota DPRD Kepri daerah pemilihan Tanjungpinang Rudy Chua menyayangkan pelayanan yang diberikan Sriwijaya selama penumpang menunggu di bandara. Para penumpang yang menunggu selama 18 jam di bandara itu tentu mengalami ketidaknyamanan yang luar biasa, apalagi penumpang yang membawa anak-anak, dan yang sakit.
"Saya kira penumpang bisa mengerti tentang faktor keselamatan, penerbangan ditunda karena asap tebal. Yang diprotes adalah minimnya informasi dan pelayanan selama menunggu tersebut. Saya kira ini merupakan bagian tanggung jawab maskapai terhadap pelayanan kepada penumpang," katanya.
Berita Terkait
Pengelola Tanah Lot Tabanan sajikan pagelaran budaya dan ular suci
Sabtu, 27 April 2024 21:06 Wib
Bareskrim: Dua karyawan Lion Air enam kali loloskan narkoba dari Kualanamu ke Soekarno Hatta
Kamis, 18 April 2024 17:26 Wib
Polisi bagikan air mineral dan kopi kepada pemudik di Pelabuhan Panjang
Minggu, 14 April 2024 10:30 Wib
Manunggal Air TNI hidupkan Desa Gunung Haji menjadi lumbung pangan
Senin, 25 Maret 2024 13:25 Wib
Pangdam II/Sriwijaya: TNI siap bantu penyediaan air bersih bagi masyarakat
Rabu, 20 Maret 2024 15:19 Wib
Bermula dari agen BRILink, Dea Okta miliki usaha jual gas dan air galon
Kamis, 14 Maret 2024 15:16 Wib
BMKG Lampung ingatkan masyarakat waspadai dampak air pasang
Rabu, 13 Maret 2024 16:30 Wib
Lion Air tujuan Jeddah alihkan pendaratan ke Kualanamu
Selasa, 12 Maret 2024 0:10 Wib