Hama Ulat Serang Lampung Tengah

id padi; Hama Ulat Serang Lampung Tengah

Hama Ulat Serang Lampung Tengah

Petani Padangcermin, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung sedang mengusir hama burung. (Foto ANTARA/M.Tohamaksun)

hama ulat itu menyerang leher atau gagang buah padi yang sudah berisi dan menjelang panen."
Bandarlampung  (Antara Lampung) - Hama ulat menyerang tanaman padi milik sejumlah petani pada beberapa desa di Kecamatan Pubian, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung menjelang panen padi musim penghujan tahun 2013.

Sejumlah petani di Desa Kotabatu, Kecamatan Pubian, Kabupaten Lampung Tengah, sekitar 100 KM Barat Laut Kota Bandarlampung, menginformasikan, Minggu, hama ulat itu menyerang tanaman padi secara tiba-tiba.

Seorang petani yang lahannya ikut diserang hama ulat, Nawawi, menjelaskan hama ulat itu menyerang leher atau gagang buah padi yang sudah berisi dan menjelang panen.

"Hama ulat itu memakan leher gagang buah padi yang sudah hampir tua, sehingga patah, jika dibiarkan padi tidak bisa dipanen," katanya.

Petani yang memiliki lebih dari satu hektare lahan sawah itu menjelaskan hama ulat itu ukurannya cukup besar dan berbulu, warnanya keputihan.

"Ulat tersebut tidak menyerang tanaman atau batang padi yang masih muda, tetapi padi tua. Bukan buah padinya yang dimakan, tetapi malah gagang atau lehernya," katanya lagi. 

Petani lainnya, Muin, membenarkan adanya serangan hama ulat yang menurut petani setempat termasuk ulat jenis baru, baik bentuk maupun cara menyerangnya.

"Biasanya kan ulat menyerang tanaman padi yang masih muda, tetapi kali ini menyerang tanaman padi yang sudah hampir panen," katanya.

Tanaman padi yang diserang itu umumnya padi yang sekitar tiga atau dua minggu lagi akan memasuki masa panen.

Guna mengatasi hal itu, para petani setempat mengatasinya secara swadaya, antara lain dengan menyemprotkan racun pembasmi serangga atau pestisida.

"Bahkan banyak petani di sini yang menyemporot hama ulat itu pada malam hari, karena kebanyakan ulat itu menyerangnya pada malam hari," kata Muin lagi, yang menambahkan jika dibiarkan tidak dibasmi maka akibat serangan ulat itu padi tidak bisa dipanen karena gagang buahnya banyak yang patah.

Baik Nawawi maupun Muin menjelaskan khusus di Desa Kotabatu dan sekitarnya, tanaman padi musim rendeng awal tahun 2013 ini cukup baik, dan pengairannya juga cukup hingga menjelang panen, meski sebelumnya sempat ada kekhawatiran lahannya akan kesulitan air saat menjelang panen.

Serangan hama yang terjadi pada musim tanam tahun ini selain ulat adalah tikus. "Waktu tanaman padi masih muda, hama yang menyerang adalah tikus, dan ketika tikus mereda giliran ulat yang datang," katanya pula.

Desa Kotabatu yang tergolong desa miskin dan terisolasi, merupakan salah satu desa di bagian Barat Kabupaten Lampung Tengah, yang selama ini menghasilkan berbagai komoditas perkebunan dan pertanian, seperti lada, kopi, kelapa sawit, coklat, pisang, padi, sasyur-sayuran, dan juga ikan budidaya air tawar.

Bupati Lampung Tengah A.Pairin menjelaskan daerahnya hingga kini merupakan penghasil padi terbesar di Provinsi Lampung, sehingga Lampung Tengah termasuk sebagai "Lumbung Pangan" Provinsi Lampung.

Hal itu karena di Kabupaten Lampung Tengah saat ini terdapat areal tanaman padi sekitar 72.000 hektare sekali tanam bisa ditanam dua kali setahun, atau total sekitar 144.000 hektare dalam satu tahun, dengan produksi sekitar 712.000 ton padi per tahunnya.