Sultan Sulu Minta Malaysia Bebaskan Keponakannya

id Sultan Sulu Minta Malaysia Bebaskan Keponakannya, Perang, Semanjung, Batas, Manila, Filipina, Indonesia, ASIA, Asean

Sultan Sulu Minta Malaysia Bebaskan Keponakannya

Logo KTT ke-19 ASEAN di Bali, Indonesia November 2011. (Dok. KTT ke-19 ASEAN 2011).

Tidak ada alasan mengapa beliau harus ditangkap dan ditahan. Beliau telah membantu polisi Malaysia. Kejahatannya hanyalah karena beliau berasal dari marga Kiram."
Manila (Antara) - Kesultanan Sulu meminta pemerintah Malaysia untuk membebaskan keponakan Sultan Sulu Jamalul Kiram III yang ditangkap karena dituduh sebagai teroris dan provokator dalam perang melawan pemerintah Malaysia.

Juru Bicara Kesultanan Sulu Abraham Idjirani seperti yang dilaporkan Philippine Star di Manila, Minggu, mengatakan tidak ada alasan bagi Malaysia untuk menangkap dan menahan Datu Amirbahar Kiram karena sebelumnya ia justru membantu Kepolisian Malaysia untuk berunding dengan Royal Security Forces (RSF) di Sabah pada 12 Februari 2013.

Kiram sendiri adalah anak laki-laki dari Sultan Bantilan Esmail Kiram, adik dari Sultan Sulu.

"Tidak ada alasan mengapa beliau harus ditangkap dan ditahan. Beliau telah membantu polisi Malaysia. Kejahatannya hanyalah karena beliau berasal dari marga Kiram," kata Idjirani.

Idjirani menegaskan kembali, konflik Sabah telah menjadi isu bilateral antara Malaysia dengan Filipina.

Seluruh negara anggota ASEAN pun tidak dapat mengabaikan isu tersebut termasuk Indonesia.

Sebagai salah satu anggota ASEAN, Indonesia menginginkan penyelesaian krisis Sabah dan terus akan terus memantau perkembangan konflik itu.

"Isu itu akan dibicarakan. Namun secara diam-diam, Filipina dan Malaysia tidak ingin memberitahukan negara-negara lain mengenai keseriusan isu ini," kata Idjirani.

Krisis Sabah terjadi pada Februari lalu dan menewaskan banyak orang.

Banyak warga Filipina di Sabah yang akhirnya dievakuasi, dan saat ini mereka sudah kembali ke Tawi-Tawi.

Idjirani pun menambahkan, Indonesia akan menjadi salah satu negara ASEAN yang sangat khawatir bila isu Sabah tidak diselesaikan.

Hal itu disebabkan karena Sabah berada di dekat Kalimantan.

"Sabah adalah wilayah yang bersebelahan dengan Kalimantan. Indonesia tidak ingin cemas dengan adanya masalah itu. Malaysia dan Indonesia adalah tetangga, Indonesia bisa meminta Filipina maupun Malaysia untuk menyelesaikan masalah ini," katanya.

Penerjemah: A.F.Firman.