Cerita Kecil Tentang Rinaldi

id waykanan

Sederhana saja, saya tidak ingin menyakiti orang lain
Waykanan (ANTARA LAMPUNG) - Setiap orang memiliki keinginan yang ingin dicapai, demikian juga dengan Rinaldi, pria kelahiran Tanjungkarang 43 tahun lalu yang diberi amanah oleh Bupati Bustami Zainudin dan Wakil Bupati Raden Nasution Husin menjadi Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Waykanan.

"Menjadikan Bagian Humas Waykanan sebagai pusat informasi bagi publik supaya dunia luar mengerti perkembangan dan pembangunan yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Waykanan merupakan visi. Karena itu, saya senang bisa bercanda, berkumpul, berbagi atau dihubungi oleh kawan-kawan jurnalis yang meminta informasi untuk bisa mewujudkan visi tersebut," katanya.

Setiap orang mempunyai prinsip, demikian juga dengan ayah dari Ratu Marlina Pratiwi dan M Reginal Anassulu tersebut.
    
"Sederhana saja, saya tidak ingin menyakiti orang lain, karena itu, jika ada seseorang bersalah, saya tidak ingin banyak orang yang mengetahui kesalahan seseorang itu dari bibir saya," ujarnya.
    
Setiap orang mempunyai kesenangan, demikian juga dengan suami Desi Yunaningsih yang menggemari musik jenis blues dan film kolosal itu.
    
"Jujur, saya selalu menemukan perasaan nyaman ketika berkumpul, bercanda atau makan alakadarnya seperti nasi bungkus sembari lesehan dengan orang-orang biasa. Duduk sama rendah berdiri sama tinggi sungguh menyenangkan karena membuat jarak yang kadang terbangun oleh profesi bisa hilang," kata dia.
    
Setiap orang mempunyai tokoh idola, demikian juga dengan alumni SMA 7 Bandung, Jawa Barat itu.
    
"Almarhum ayah saya Lambung Ratu adalah figur yang saya banggakan karena membentuk pribadi saya dengan kedisiplinan. Saya ingat betul setiap subuh selalu dibangunkan untuk menjalankan ibadah sholat, juga saat maghrib, ayah selalu meminta saya dan saudara-saudara selepas mandi sore untuk berjajar di sajadah," paparnya.
    
Setiap orang mempunyai pengalaman berharga, demikian juga dengan alumni Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Tanjungkarang tersebut.
    
"Pengalaman yang sampai saat ini saya ingat ialah menjadi anak jalanan selama beberapa hari di Bandung, Jawa Barat, datang dari Lampung untuk belajar sempat membuat saya menjadi penghuni alun-alun kota  tersebut karena orang yang hendak saya tuju tidak ketemu. Di situ saya belajar berteman dan berkomunikasi dengan orang-orang yang tidak kita kenal dengan berbagai cara dan diterima, saya pikir itu titik tolak yang membuat saya bisa berkomunikasi dengan banyak orang berkaitan dengan amanah di pundak saya saat ini," pungkasnya.