Lampung Barat (ANTARA) - Wakil Bupati Lampung Barat (Lambar) Mad Hasnurin menyebutkan Pekon (Desa) Balak di Kecamatan Batu Brak dapat menjadi simbol dari kebangkitan ekonomi daerah dan warisan budaya wilayah setempat.

Sebelumnya, Pekon Balak di Kecamatan Batu Brak resmi ditetapkan sebagai salah satu Desa Wisata Budaya dalam program unggulan Gubernur Lampung.

"Pekon Balak ini sebagai representasi kearifan lokal dan pintu gerbang budaya Lampung Barat, sekaligus membawa harapan baru bagi penguatan ekonomi masyarakat melalui sektor wisata berbasis tradisi,” kata Wabup Lambar Mad Hasnurin, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Jumat.

Dengan penetapan tersebut, ia menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas penunjukan Pekon Balak sebagai Desa Wisata Budaya.

"Kami berharap pendampingan dari tim gubernur mampu menguatkan kembali budaya Batu Brak dan membuktikan bahwa Pekon Balak siap menjadi wajah budaya Lampung Barat,” ucapnya.

Ia juga menjelaskan, kondisi gedung Pakuon saat ini menjadi rumah adat di Pekon Balak, namun sejak 10 tahun terakhir terhenti pembangunannya.

"Gedung Pakuon sudah diatap, tapi 10 tahun ini mandek karena keterbatasan anggaran. Kami mohon bantuan Pak Gubernur agar pembangunan ini dapat dituntaskan, mengingat lokasi ini direncanakan menjadi pusat wisata budaya Pekon Balak,” ujarnya.

Wabup pun mengharapkan penunjukan Pekon Balak sebagai Desa Wisata Budaya dapat membawa harapan besar bagi masyarakat adat dan pelaku wisata di Lampung Barat.

“Selain menjaga tradisi, program ini diharapkan mampu menciptakan perputaran ekonomi baru, mulai dari kerajinan lokal, kuliner, hingga agenda budaya yang berkelanjutan sepanjang tahun,” katanya.

Dengan dukungan pemerintah provinsi dan kabupaten, serta kesiapan masyarakat adat Batu Brak, Pekon Balak diproyeksikan menjadi ikon wisata budaya yang bukan hanya indah dipandang, tetapi juga memberi kesejahteraan bagi warganya.

Sementara itu, Tenaga Pendamping Gubernur Bidang Infrastruktur Pengembangan Wilayah Provinsi Lampung Ansori Dzausal menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan kunjungan kerja dan sekaligus audiensi dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Lambar.

Menurut dia, kunjungan ini merupakan bagian dari persiapan pelaksanaan program Gubernur Lampung terkait pengembangan desa pemaju dan desa wisata budaya.

"Program Pak Gubernur mendorong desa-desa yang memiliki karakter kuat untuk menjadi desa wisata budaya. Kami diminta meninjau, mempelajari, dan memilih desa yang punya potensi. Pekon Balak termasuk salah satu dari lima desa di Provinsi Lampung yang terpilih," ujar Ansori.

Ia juga menegaskan bahwa wisata budaya bukan sekadar kegiatan seremonial tahunan.

"Festival sehari dua hari itu biasa. Wisata budaya berarti sepanjang tahun ada aktivitas yang bisa dilihat wisatawan. Pada akhirnya, wisata itu harus bermuara pada peningkatan ekonomi masyarakat, ada produk yang bisa dibeli, ada kenangan yang membuat orang ingin kembali," ucap dia.

Ansori pula menekankan bahwa Pekon Balak dipilih karena posisi strategisnya sebagai "pintu gerbang keluar masuknya budaya Lampung Barat", sehingga dinilai pantas menjadi pusat pengembangan budaya daerah.

 

Baca juga: Pemkab Lambar percepat penyediaan listrik di Pekon Sidorejo dan Roworejo

Baca juga: Bupati Lambar pastikan kualitas pembangunan jalan di Pekon Waspada

Baca juga: Bupati Lambar minta Polri usut tuntas kematian wanita muda di Batam


Pewarta : Riadi Gunawan
Editor : Satyagraha
Copyright © ANTARA 2025