Bandarlampung (ANTARA) - Sore itu, seorang bocah bernama Dafa sembari membawa papan selancar menyusuri bibir pantai menuju laut di Pantai Tanjung Setia, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, yang terkenal dengan ketinggian ombak hingga 6 meter dan merupakan salah satu spot berselancar terbaik di dunia.
Dia seolah "menari-nari" menikmati sensasi ombak besar, bak peselancar profesional.
Dafa, yang masih berstatus murid SD Negeri 51 Krui, Pesisir Barat itu, mengaku senang bermain selancar dan belajar secara otodidak, tanpa pelatih, tanpa kursus, semua dilakukannya sendiri.
"Saya senang main selancar," kata Dafa. Dirinya mulai tertarik berselancar sejak duduk di bangku kelas 3 SD, dan kini, di kelas 5, ombak setinggi 5-7 meter dapat diatasinya. Meski belum pernah ikut lomba, semangatnya tidak pernah surut.
Ia mengaku setiap hari sepulang sekolah, langsung menuju pantai. Lokasi favoritnya, antara lain di pantai sekitar Tanjung Setia dan Jukung. "Saya belajar selancar sendiri. Nggak ada yang ngajarin. Belajar sendiri, awalnya di pinggir pantai saja. Sudah bisa baru agak ke tengah laut,” ujarnya.
Dafa menggunakan papan selancar yang diberikan dari peselancar Australia. "Dikasih papan selancar sama bule," ujarnya lagi.
Papan selancar pertamanya, ia dapatkan secara cuma-cuma dari seorang turis asing. Bukan dibeli, tapi pemberian yang kini menjadi harta paling berharga baginya.
Meskipun bermain hampir setiap hari, Dafa mengaku belum ingin menjadi atlet selancar. "Cita-cita saya jadi polisi," katanya pula.
Ajang Kejuaraan Internasional World Surf League (WSL) Krui Pro 2025. Ajang internasional yang mempertemukan ratusan peselancar dunia telah berlangsung di Pantai Tanjung Setia, Pesisir Barat.
Ombak Pantai Tanjung Setia memiliki ketinggian berkisar antara 6-7 meter, dan memiliki jenis ombak yang sangat panjang mencapai 200 meter, merupakan salah satu spot selancar terbaik di dunia itu, menjadi magnet peselancar dunia untuk "menaklukkannya".
Kejuaraan WSL Krui Pro itu mendapatkan dukungan pemerintah, swasta maupun pemangku kepentingan lainnya, untuk meningkatkan kunjungan wisata dan perekonomian di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.
Salah satunya adalah Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) mendukung gelaran World Surf League (WSL) Krui Pro yang merupakan event olahraga surfing bertaraf internasional.
PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesuksesan ajang berskala internasional, yakni World Surf League (WSL) Krui Pro 2025 di Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung.
"Dukungan kami tak sebatas dukungan logistik bahan bakar minyak, tetapi juga bagian dari kontribusi perusahaan terhadap sektor pariwisata," kata Sales Branch Manager (SBM) Lampung II Fuel Azzam Akbar Hawariy, di Krui, Pesisir Barat, Selasa.
Pihaknya mendukung WSL Krui Pro 2025 ini adalah untuk memastikan ajang skala dunia ini berjalan dengan lancar dan sukses terutama terkait ketersediaan pasokan bahan bakar minyak (BBM).
Menurutnya, ajang internasional yang digelar di Kabupaten Pesisir Barat memerlukan dukungan semua pihak termasuk Pertamina.
"Kami melihat pentingnya menjaga ketahanan energi di lokasi acara," ujar Azzam.
Pertamina memberikan dukungan penuh berupa suplai bahan bakar avtur untuk kebutuhan penerbangan serta produk-produk unggulan, seperti pertamax dan pertamina dex bagi kebutuhan operasional selama acara.
"Kami siapkan 1.600 liter avtur, 5.000 liter pertamax (setara 5 ton), dan 6.500 liter pertamina dex, sesuai dengan permintaan," katanya lagi.
Azzam menyebutkan, ajang ini juga menjadi sarana penting bagi Pertamina untuk memperkenalkan produk-produk energi berkualitas tinggi kepada masyarakat dan peserta internasional.
"Produk high tier kami, seperti pertamax dan pertamina dex digunakan dalam event ini. Ini juga merupakan bagian dari promosi kami terhadap energi yang lebih bersih dan efisien," katanya pula.
Tak hanya itu, Pertamina juga mengadakan kegiatan edukatif dan interaktif bagi masyarakat. "Kami turut memeriahkan acara dengan membuka booth yang menyediakan berbagai edukasi mengenai energi bersih dan juga permainan menarik bagi pengunjung," kata Azzam.
Mengenai keberlanjutan dukungan Pertamina, Azzam menegaskan bahwa ini bukan kali pertama pihaknya terlibat dalam WSL. "Kami sudah mendukung event ini selama beberapa tahun terakhir. Sebelumnya kami juga hadir. Ini bukti komitmen kami terhadap pengembangan event internasional yang membawa dampak positif bagi daerah," ujarnya menegaskan.
Dengan dukungan yang konsisten dari Pertamina, diharapkan event seperti WSL Krui Pro dapat terus menjadi daya tarik pariwisata sekaligus momentum penting bagi promosi energi berkualitas dan berkelanjutan di Indonesia.
Ma'ruf, wisatawan asal Bengkulu, yang mengendarai kendaraan jenis SUV untuk menyaksikan ajang olahraga surfing ini, membagikan pengalaman menggunakan pertamax selama perjalanan.
Ia mengakui selama delapan jam menempuh perjalanan, tidak ada kendala dan pakai pertamax bikin tarikan kendaraannya jadi lebih enteng. "Kendaraan saya emang pakai pertamax, kadang juga pakai pertamax turbo," katanya pula.
Robert, warga Karang Anyar, Lampung Selatan, mengaku ke Pesisir Barat untuk menyaksikan kejuaraan internasional surfing itu.
Dirinya juga membagikan pengalamannya mengendarai mobil menggunakan pertamax selama perjalanan. "Jarak tempuh menuju lokasi surfing bisa mencapai 6 jam. Kondisi jalan juga kadang menanjak curam dan juga berkelok-kelok. Saya menggunakan pertamax selama perjalanan karena tarikan mobil lebih kencang," katanya lagi.
WSL Jadi Pengungkit Pariwisata
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat I Nyoman Setiawan menyebut ajang kejuaraan selancar kelas dunia atau World Surf League (WSL) Krui Pro Qualifying Series (QS) 6000 Tahun 2025 dapat menjadi momen pengungkit pariwisata di wilayah tersebut.
“Melalui gelaran Krui Pro yang mulai diambil alih oleh Kemenpora pada tahun ini, kami tetap berharap agar promosi wisata khususnya di Kabupaten Pesisir Barat dapat semakin meningkat dan terus meluas hingga ke berbagai negara," kata Nyoman, beberapa waktu lalu.
Menurut dia, kegiatan kejuaraan selancar WSL Krui Pro tersebut menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu oleh para peselancar terbaik dunia, sebab ombak di Kabupaten Pesisir Barat sering disebut sebagai surganya para peselancar.
Ia menjelaskan, untuk menyukseskan kejuaraan internasional itu, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI), dan menyepakati WSL Krui Pro digelar pada 10 hingga 17 Juni 2025, di Pantai Karang Nyimbor, Tanjung Setia.
Nyoman juga menerangkan, tim panitia telah mencatat sebanyak 302 peselancar dari 17 negara telah mendaftar untuk bertanding pada di WSL Krui Pro itu pula.
"Dengan banyaknya peserta WSL Krui Pro tahun ini, kami berharap pariwisata di Pesisir Barat lebih dikenal. Dan perlu kita pahami bahwa live streaming WSL sendiri ditonton oleh 180 negara, tentu ini sangat luar biasa. Artinya, diharapkan pascagelaran Krui Pro nanti para wisatawan mancanegara lebih banyak masuk dan berlibur di Pesisir Barat," katanya pula.
Ia juga menyampaikan apresiasi berbagai pihak yang berkolaborasi untuk menyukseskan World Surf League, sehingga event ini dapat terlaksana dengan baik.
"Penyelenggaraan event ini diharapkan dapat menjadi pengungkit pariwisata dan geliat ekonomi kreatif Indonesia khususnya di Pesisir Barat, Lampung. Suksesnya acara ini akan menjadi berita baik yang dapat menarik wisatawan datang kembali ke Pesisir Barat untuk menikmati dan meramaikan segala potensi pariwisatanya," katanya lagi.
Antusiasme para peserta di ajang WSL Pro 2025 diharapkan dapat menjadi ajang promosi pariwisata Kabupaten Pesisir Barat dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
“Menurut saya, Pesisir Barat ini sangat berpotensi dan menjadi daya tarik sangat natural, dan ini bisa menjadi cabang olahraga yang kita unggulkan, sehingga ini bisa berdampak pada terbukanya lapangan kerja,” ujarnya pula.
Ajang internasional WSL Krui Pro 2025 QS6000 telah berlangsung dengan lancar, 10 hingga 17 Juni 2025. Event ini mempertandingkan empat kategori utama, yakni Men’s QS6000, Women’s QS6000, Men’s Junior QS, dan Women’s Junior QS.
Sebanyak 302 peserta dari 17 negara ambil bagian dalam kejuaraan bertaraf internasional ini. Dari jumlah tersebut, 24 peserta lokal Indonesia mendapat wildcard, sebagai upaya pembinaan sekaligus pemberian kesempatan bagi atlet selancar muda untuk bertanding di level internasional. Disertai pula rangkaian kegiatan penampilan seni budaya Pesisir Barat dan Bazar UMKM.
Dukungan kolaborasi dari berbagai pihak atas kelancaran ajang kompetisi selancar dunia ini, diharapkan terus berlanjut, sehingga benar-benar memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah maupun pengembangan pariwisata dan prestasi olahraga atlet selancar daerah dan nasional.
Baca juga: Enam peselancar Indonesia masuk ke babak 32 besar WSL Krui Pro
Baca juga: PLN Lampung sukses kawal kelistrikan di WSL Krui Pro 2025
Baca juga: Alex Hontoria sebut kondisi ombak pengaruhi nilai atlet WSL Krui Pro