Bandarlampung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung menyatakan dengan adanya kegiatan penanggulangan bencana berbasis komunitas dapat mempercepat penanganan kebencanaan di daerah.
"Penanganan, penanggulangan dan pencegahan bencana alam itu sebenarnya akan lebih baik bila dilakukan berbasis komunitas. Di tingkat global ada kegiatan community based disaster risk management yang menitikberatkan pengelolaan risiko bencana atas adanya partisipasi masyarakat," ujar Analis Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung Wahyu Hidayat saat dihubungi di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan sedangkan di Indonesia ada pengelolaan risiko berbasis masyarakat pula melalui Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK). Dimana komunitas diajak untuk melakukan assessment bencana dan kegiatan pengurangan risiko bencana dalam komunitas atau di sekitar daerahnya.
"Dengan adanya peran komunitas, maka semuanya cepat tertangani. Misalkan tanpa ada keterlibatan komunitas saat terjadi bencana di Liwa atau Suoh Lampung Barat, tentu jauh sekali jaraknya untuk evakuasi korban dan akan terjadi keterlambatan penanganan disana. Namun karena ada masyarakat yang memahami penanganan, maka akan cepat penanganannya," katanya.
Dia menjelaskan pihaknya akan memfasilitasi, memformalkan dan mendorong kerjasama dengan komunitas dalam melakukan penanganan bencana terutama di daerah-daerah yang sulit untuk di jangkau.
"Yang harus didorong ke depan memang penanganan risiko bencana dengan menekankan kekuatan dan peran dari komunitas. Sebab mereka paling memahami situasi, kondisi dan terdekat dengan masyarakat," ucap dia.
Menurut dia, salah satu upaya memperkuat peran komunitas dalam penanganan risiko bencana di daerah yakni dengan pembentukan desa tangguh bencana (Destana).
"Kecamatan di kabupaten serta kota sudah banyak yang membentuk desa tangguh bencana. Seperti di Kabupaten Lampung Selatan sudah terbentuk 30 desa tangguh bencana," tambahnya.
Ia melanjutkan namun, bila dibandingkan dengan jumlah desa yang terancam bencana jumlah desa tangguh bencana di Lampung masih sangat kecil. Sehingga pemerintah daerah tengah berupaya untuk meningkatkan jumlahnya sekaligus terus melakukan pendataan.
"Makanya pembentukan desa tangguh bencana dan komunitas ini kami intensifkan di Provinsi Lampung pada 2026, sehingga kualitas dan kuantitasnya lebih banyak," ucapnya.