Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Provinsi Lampung Soetriningsih mengatakan bahwa capaian seluruh program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) Lampung selama 2024 telah memenuhi target yang ditentukan.

"Secara keseluruhan indikator kinerja utama dalam program Bangga Kencana di Provinsi Lampung pada 2024 sudah mencapai target dengan kerja sama dari semua pihak," ujar Soetriningsih di Bandarlampung, Rabu.

Ia mengatakan berbagai capaian indikator program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana di 2024 itu meliputi indikator angka kelahiran total per wanita usia subur umur 15-49 tahun capaian di Provinsi Lampung sebesar 2,21 rata-rata anak per wanita, dari target 2,24 rata-rata anak per wanita. Sedangkan target nasional 2,10 rata-rata anak per wanita dan capaiannya 2,11 rata-rata anak per wanita.

"Angka prevalensi kontrasepsi modern capaian Lampung 67,1 persen dari target 65,9 persen. Sedangkan nasional capaiannya hanya 61,7 persen dari target 63,4 persen," katanya.

Kemudian persentase kebutuhan melakukan KB yang tidak terpenuhi capaian di Lampung sebesar 9,3 persen dari target 9,3 persen, serta capaian nasional 11,1 persen dari target 7,4 persen. Indikator angka kelahiran remaja di umur 15-19 tahun di Lampung capaiannya 18 kelahiran per 1.000 wanita usia subur umur 15-49 tahun, dari target 23 kelahiran per 1.000 wanita usia subur umur 15-49 tahun.

"Indeks pembangunan keluarga di Lampung capaiannya sebesar 62,9 dari target 58,2. Sedangkan capaian nasional sebesar 62,4 dari target 61," ucap dia.

Selanjutnya, untuk median usia kawin pertama di Provinsi Lampung di 2024 capaiannya sekitar 20,9 tahun, dari target usia kawin 21 tahun.

"Dengan adanya capaian positif ini, diharapkan dapat terbentuk langkah strategis untuk menyukseskan program Bangga Kencana di tahun ini. Sehingga bisa mempercepat capaian target program di periode selanjutnya, dan mendukung pula percepatan pengentasan stunting di Lampung," tambahnya.


Baca juga: BKKBN Lampung sebut gerakan antar anak ke sekolah tingkatkan peran ayah

Baca juga: BKKBN sebut pernikahan dini jadi tantangan pembangunan keluarga di Lampung

Baca juga: Wamen Isyana sebut konsumsi pangan lokal bergizi dapat cegah stunting


Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Satyagraha
Copyright © ANTARA 2025