Pesisir Barat (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, mencatat ada 171 kasus Tuberkulosis (TBC) di daerah itu selama bulan Januari-September tahun 2024.

Plt Kepala Dinkes Pesisir Barat Suryadi saat dihubungi dari Lampung Selatan, Senin, mengatakan kasus TBC tersebut sudah ditangani di puskesmas dan rumah sakit setempat.

"Jumlah kasus pasien TBC terhitung sejak Januari hingga September 2024 sebanyak 171 orang," katanya.

Ia mengatakan dari total penderita kasus TBC di Kabupaten Pesisir Barat seluruhnya ditangani dan diobati di seluruh puskesmas. "Seluruh penderita penyakit TBC tersebut  semuanya tersebar di satu rumah sakit dan 11 puskesmas," katanya.

Oleh karena itu ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap penularan penyakit itu mengingat masih tingginya kasus tersebut.

Menurutnya, perlu peran semua masyarakat, instansi, dan organisasi, yang peduli dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit TBC yang merupakan penyakit menular.

Ia mengharapkan masyarakat ikut aktif dalam menemukan kasus atau penderita TB, dengan cara semua orang yang menderita batuk berdahak segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Dia menambahkan kasus TBC itu cara penularannya hampir sama dengan COVID-19 yakni dengan cara melalui percikan dahak.

"TBC menyebar ke udara dan dihirup oleh orang-orang yang berada di sekitar yang sehat. Jika manusia sekitar yang imunitas atau daya tahan tubuhnya sedang menurun, tentunya sangat berisiko tinggi untuk tertular dan menjadi kasus TBC," ujar dia.

Suryadi meminta kepada masyarakat yang mempunyai gejala TBC, seperti batuk berdahak dua pekan atau lebih itu sebagai gejala utama, segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Karena itu dapat segera diperiksa dan bila hasilnya positif terkena TBC segera dapat diobati secara gratis apabila di fasilitas pelayanan milik pemerintah. Jika sudah diobati maka penderita TBC sudah tidak menularkan lagi ke orang lain.

Karena TBC merupakan penyakit menular langsung, sehingga harus ditemukan orang yang menderita TBC dan diobati supaya tidak menularkan kepada orang di sekitarnya.

Untuk diketahui, jumlah kasus TBC pada tahun 2024 mengalami penurunan dari tahun 2023 sebanyak 238 kasus, sedangkan untuk tahun 2024 hingga September hanya sebanyak 171 kasus.


Pewarta : Riadi Gunawan
Editor : Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024