Jakarta (ANTARA) - Dompet Dhuafa menerima apresiasi dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yaitu anugerah Indonesia’s SDGs Action Awards 2024 terbaik ketiga dalam Kategori Filantropi untuk program Institut Kemandirian.
Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) K.H. Ma’ruf Amin dalam seremoni Pembukaan Konferensi Tahunan SDGs atau SDGs Annual Conference (SAC) ke-7 yang digelar di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, pada Senin (7/10).
Hadir dan menerima langsung penghargaan tersebut, Ketua Pengurus Dompet Dhuafa Ahmad Juwaini yang mengungkapkan rasa syukur serta harapan bagi kebermanfaatan luas kepada masyarakat dari program-program Dompet Dhuafa.
"Alhamdulillah, terima kasih Bapak Wapres RI dan Bappenas yang telah memberi apresiasi kepada Dompet Dhuafa melalui program Institut Kemandirian sebagai suatu program yang dirasakan memberi manfaat kepada masyarakat, memiliki inovasi dan sustainabilitas. Semoga dengan ini Dompet Dhuafa dapat terus mengembangkan kegiatan-kegiatan yang lebih baik lagi untuk masyarakat luas," ungkap Ahmad Juwaini.
Mengutip dari laman humas wapresri.go.id, dalam sambutannya, Wapres RI menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) serta seluruh kementerian/lembaga, pemerintah daerah, perwakilan pihak swasta, masyarakat sipil, akademisi, dan terutama generasi muda yang telah berkomitmen dalam mendukung pencapaian SDGs.
“Saya perlu mengingatkan bahwa SDGs bukan hanya soal mencapai target, tetapi soal menciptakan masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Wapres RI menegaskan pentingnya mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) dengan fokus pada pengembangan industri hijau dan inovasi digital yang berkelanjutan.
“Dengan capaian 62,5 persen target SDGs, artinya masih ada 37,5 persen target yang mesti dicapai lagi. Saya harap semua pihak agar terus meningkatkan komitmen dan kerja keras untuk mencapai semua target SDGs tahun 2030,” ujarnya.
Wapres mengajak sektor swasta dan filantropi untuk berkontribusi lebih besar melalui blended finance. “Selain dari pihak swasta, agar juga digali pemanfaatan berbagai dana amanah umat dalam bentuk zakat, infak, sedekah, hingga wakaf yang saat ini sudah mulai berkembang dan dikelola secara lebih profesional, transparan, dan berbasis digital,” tambahnya.
Wapres juga berharap para peserta Konferensi Tahunan SDGs kali ini dapat merumuskan komitmen dalam mendorong aksi nyata mencapai pembangunan berkelanjutan 2030 dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Kementerian PPN/Bappenas sebagai Koordinator Pelaksanaan SDGs di Indonesia, SAC ke-7 di tahun 2024 mengusung tema “Inovasi Menuju Indonesia Emas: Keterkaitan Pendidikan Berkualitas, Pekerjaan, dan Industri Hijau”.
Tema dan fokus spesifik konferensi mencerminkan komitmen untuk mengintensifkan kerjasama antar sektor dan meningkatkan kesadaran serta keterlibatan aktif masyarakat dalam usaha mencapai SDGs. Melalui inisiatif ini, Indonesia berkomitmen untuk melanjutkan perjalanannya menuju pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat.
Sementara itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyampaikan sambutan perkembangan pelaksanaan pencapaian SDGs di Indonesia, bahwa di Indonesia, peningkatan akses terhadap pendidikan berkualitas menjadi hal yang sangat krusial.
Tujuannya adalah untuk mempersiapkan tenaga kerja yang siap menghadapi pasar kerja saat ini dan mampu beradaptasi serta berinovasi mengikuti dinamika pasar yang terus berubah.
"Harapan dari pendidikan berkualitas adalah tidak hanya membuka peluang pekerjaan yang lebih banyak tetapi juga mempersiapkan individu untuk berkontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan," ujarnya.
Kolaborasi antar sektoral, yang melibatkan pemerintah, sektor bisnis dan keuangan, institusi pendidikan, komunitas pemuda, dan masyarakat sipil, menjadi sangat penting. Kerja sama ini menciptakan ekosistem yang mendukung pembentukan lapangan kerja berkualitas tinggi dan pertumbuhan ekonomi, menjamin pembangunan yang berkelanjutan. Signifikansi kolaborasi terletak pada kemampuannya untuk menyatukan sumber daya dan inovasi, memfasilitasi efisiensi, dan mewujudkan tujuan bersama secara efektif.
Institut Kemandirian Dompet Dhuafa lahir dengan visi menjadi pusat pelatihan vokasi dan inkubasi bisnis terbaik dalam menyiapkan SDM berkualitas untuk menciptakan masyarakat berdaya.
Selama 17 tahun berdirinya, Institut Kemandirian turut membantu dhuafa menjadi lebih berdaya dengan beragam program peningkatan keterampilan. Sejak berdirinya tahun 2005 hingga tahun 2022, Institut Kemandirian telah meluluskan 6.117 alumni. Banyak diantara mereka telah sukses menjadi pengusaha atau berkarir berkat keterampilan kerja dan wirausaha yang mereka dapatkan dari Institut Kemandirian.
Direktur Institut Kemandirian Abdurrahman Usman yang turut hadir pada SAC ke-7 itu, menyampaikan Institut Kemandirian mendukung gerakan untuk bisa menekan pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. Ia pun mengucapkan terima kasih untuk para donatur dan stakeholder yang terus memberi kepercayaan pada Institut Kemandirian Dompet Dhuafa.
Konferensi ini mengumpulkan semua entitas yang berpartisipasi dalam usaha mencapai SDGs di Indonesia, dan merayakan kemajuan yang telah dicapai, serta menyebarkan hasil-hasil tersebut secara lebih luas guna mempercepat pencapaian SDGs yang inklusif dan akuntabel. Kegiatan ini bertujuan untuk membawa Indonesia yang maju dan berkelanjutan, melalui serangkaian festival, konferensi, dan pameran tahunan.
Dengan pendekatan ini, SAC 2024 bertujuan untuk membangun sebuah gerakan yang lebih besar dan lebih terkoordinasi, mengintegrasikan upaya dari berbagai sektor dan memastikan bahwa Indonesia berada pada jalur yang tepat menuju pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Pelaksanaan SAC 2024 melibatkan seluruh pemangku kepentingan SDGs dalam bentuk forum diskusi bersama dalam upaya pencapaian TPB/SDGs bagi Indonesia.
Rangkaian kegiatan SAC ke-7 dilaksanakan selama dua hari, 7 & 8 Oktober 2024, secara hybrid (online & offline) dalam bentuk konferensi internasional yang dibuka oleh Wapres RI dengan laporan kegiatan disampaikan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas; Penganugerahan Indonesia’s SDGs Action Awards 2024; Panel diskusi; dan Diskusi paralel melibatkan para pihak dan secara inklusif.
.
Berita kerja sama
Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) K.H. Ma’ruf Amin dalam seremoni Pembukaan Konferensi Tahunan SDGs atau SDGs Annual Conference (SAC) ke-7 yang digelar di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, pada Senin (7/10).
Hadir dan menerima langsung penghargaan tersebut, Ketua Pengurus Dompet Dhuafa Ahmad Juwaini yang mengungkapkan rasa syukur serta harapan bagi kebermanfaatan luas kepada masyarakat dari program-program Dompet Dhuafa.
"Alhamdulillah, terima kasih Bapak Wapres RI dan Bappenas yang telah memberi apresiasi kepada Dompet Dhuafa melalui program Institut Kemandirian sebagai suatu program yang dirasakan memberi manfaat kepada masyarakat, memiliki inovasi dan sustainabilitas. Semoga dengan ini Dompet Dhuafa dapat terus mengembangkan kegiatan-kegiatan yang lebih baik lagi untuk masyarakat luas," ungkap Ahmad Juwaini.
Mengutip dari laman humas wapresri.go.id, dalam sambutannya, Wapres RI menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) serta seluruh kementerian/lembaga, pemerintah daerah, perwakilan pihak swasta, masyarakat sipil, akademisi, dan terutama generasi muda yang telah berkomitmen dalam mendukung pencapaian SDGs.
“Saya perlu mengingatkan bahwa SDGs bukan hanya soal mencapai target, tetapi soal menciptakan masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Wapres RI menegaskan pentingnya mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) dengan fokus pada pengembangan industri hijau dan inovasi digital yang berkelanjutan.
“Dengan capaian 62,5 persen target SDGs, artinya masih ada 37,5 persen target yang mesti dicapai lagi. Saya harap semua pihak agar terus meningkatkan komitmen dan kerja keras untuk mencapai semua target SDGs tahun 2030,” ujarnya.
Wapres mengajak sektor swasta dan filantropi untuk berkontribusi lebih besar melalui blended finance. “Selain dari pihak swasta, agar juga digali pemanfaatan berbagai dana amanah umat dalam bentuk zakat, infak, sedekah, hingga wakaf yang saat ini sudah mulai berkembang dan dikelola secara lebih profesional, transparan, dan berbasis digital,” tambahnya.
Wapres juga berharap para peserta Konferensi Tahunan SDGs kali ini dapat merumuskan komitmen dalam mendorong aksi nyata mencapai pembangunan berkelanjutan 2030 dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Kementerian PPN/Bappenas sebagai Koordinator Pelaksanaan SDGs di Indonesia, SAC ke-7 di tahun 2024 mengusung tema “Inovasi Menuju Indonesia Emas: Keterkaitan Pendidikan Berkualitas, Pekerjaan, dan Industri Hijau”.
Tema dan fokus spesifik konferensi mencerminkan komitmen untuk mengintensifkan kerjasama antar sektor dan meningkatkan kesadaran serta keterlibatan aktif masyarakat dalam usaha mencapai SDGs. Melalui inisiatif ini, Indonesia berkomitmen untuk melanjutkan perjalanannya menuju pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat.
Sementara itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyampaikan sambutan perkembangan pelaksanaan pencapaian SDGs di Indonesia, bahwa di Indonesia, peningkatan akses terhadap pendidikan berkualitas menjadi hal yang sangat krusial.
Tujuannya adalah untuk mempersiapkan tenaga kerja yang siap menghadapi pasar kerja saat ini dan mampu beradaptasi serta berinovasi mengikuti dinamika pasar yang terus berubah.
"Harapan dari pendidikan berkualitas adalah tidak hanya membuka peluang pekerjaan yang lebih banyak tetapi juga mempersiapkan individu untuk berkontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan," ujarnya.
Kolaborasi antar sektoral, yang melibatkan pemerintah, sektor bisnis dan keuangan, institusi pendidikan, komunitas pemuda, dan masyarakat sipil, menjadi sangat penting. Kerja sama ini menciptakan ekosistem yang mendukung pembentukan lapangan kerja berkualitas tinggi dan pertumbuhan ekonomi, menjamin pembangunan yang berkelanjutan. Signifikansi kolaborasi terletak pada kemampuannya untuk menyatukan sumber daya dan inovasi, memfasilitasi efisiensi, dan mewujudkan tujuan bersama secara efektif.
Institut Kemandirian Dompet Dhuafa lahir dengan visi menjadi pusat pelatihan vokasi dan inkubasi bisnis terbaik dalam menyiapkan SDM berkualitas untuk menciptakan masyarakat berdaya.
Selama 17 tahun berdirinya, Institut Kemandirian turut membantu dhuafa menjadi lebih berdaya dengan beragam program peningkatan keterampilan. Sejak berdirinya tahun 2005 hingga tahun 2022, Institut Kemandirian telah meluluskan 6.117 alumni. Banyak diantara mereka telah sukses menjadi pengusaha atau berkarir berkat keterampilan kerja dan wirausaha yang mereka dapatkan dari Institut Kemandirian.
Direktur Institut Kemandirian Abdurrahman Usman yang turut hadir pada SAC ke-7 itu, menyampaikan Institut Kemandirian mendukung gerakan untuk bisa menekan pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. Ia pun mengucapkan terima kasih untuk para donatur dan stakeholder yang terus memberi kepercayaan pada Institut Kemandirian Dompet Dhuafa.
Konferensi ini mengumpulkan semua entitas yang berpartisipasi dalam usaha mencapai SDGs di Indonesia, dan merayakan kemajuan yang telah dicapai, serta menyebarkan hasil-hasil tersebut secara lebih luas guna mempercepat pencapaian SDGs yang inklusif dan akuntabel. Kegiatan ini bertujuan untuk membawa Indonesia yang maju dan berkelanjutan, melalui serangkaian festival, konferensi, dan pameran tahunan.
Dengan pendekatan ini, SAC 2024 bertujuan untuk membangun sebuah gerakan yang lebih besar dan lebih terkoordinasi, mengintegrasikan upaya dari berbagai sektor dan memastikan bahwa Indonesia berada pada jalur yang tepat menuju pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Pelaksanaan SAC 2024 melibatkan seluruh pemangku kepentingan SDGs dalam bentuk forum diskusi bersama dalam upaya pencapaian TPB/SDGs bagi Indonesia.
Rangkaian kegiatan SAC ke-7 dilaksanakan selama dua hari, 7 & 8 Oktober 2024, secara hybrid (online & offline) dalam bentuk konferensi internasional yang dibuka oleh Wapres RI dengan laporan kegiatan disampaikan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas; Penganugerahan Indonesia’s SDGs Action Awards 2024; Panel diskusi; dan Diskusi paralel melibatkan para pihak dan secara inklusif.
.
Berita kerja sama