Sleman (ANTARA) - Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta mewaspadai penyakit cacar monyet (monkey pox) pascaditemukan dua dugaan kasus di wilayah itu pada awal 2024.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembayun Setyaningastutie di Sleman, Senin, mengatakan monkey pox ada di awal 2024 ada dua kasus.
"Pada awal 2024, ditemukan dua kasus. Tapi selesai, dan pasien pulang dari rumah sakit dengan sehat," kata Pembayun.
Ia mengatakan, Dinkes DIY bersama Dinkes di kabupaten/kota di DIY melakukan surveilans.
Selain itu, ada sistem pelaporan kewaspadaan dini dan reaksi cepat penanganan cacar monyet," katanya.
Pembayun mengatakan sistem tersebut sebagai bagian dari reaksi cepat penanganan cacar monyet di tingkat puskesmas dan laporan langsung masuk ke Dinkes DIY.
Ia berharap, pada kegiatan surveilans ini, peran serta masyarakat mana kala ada gejala demam, timbul bercak, segera dibawa ke puskesmas.
"Jangan mencoba minum obat sendiri tanpa resep dokter," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembayun Setyaningastutie di Sleman, Senin, mengatakan monkey pox ada di awal 2024 ada dua kasus.
"Pada awal 2024, ditemukan dua kasus. Tapi selesai, dan pasien pulang dari rumah sakit dengan sehat," kata Pembayun.
Ia mengatakan, Dinkes DIY bersama Dinkes di kabupaten/kota di DIY melakukan surveilans.
Selain itu, ada sistem pelaporan kewaspadaan dini dan reaksi cepat penanganan cacar monyet," katanya.
Pembayun mengatakan sistem tersebut sebagai bagian dari reaksi cepat penanganan cacar monyet di tingkat puskesmas dan laporan langsung masuk ke Dinkes DIY.
Ia berharap, pada kegiatan surveilans ini, peran serta masyarakat mana kala ada gejala demam, timbul bercak, segera dibawa ke puskesmas.
"Jangan mencoba minum obat sendiri tanpa resep dokter," katanya.